Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Aceh menyatakan kualitas air sungai di seluruh wilayah provinsi paling barat Indonesia itu masih dalam kategori bagus, dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.
"Sungai-sungai kita secara umum masih bagus. Kita (nilainya) di angka 68 hingga 70, masih relatif bagus," kata Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran DLHK Aceh, Joni R Ahmad di Banda Aceh, Jumat.
Dia menyebutkan baiknya kualitas sungai Aceh itu dapat dilihat dari kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang realtif lebih bagus. Artinya, kata dia, ketika musim hujan dan musim kemarau fluktuasi yang terjadi rendah, dan itu adalah salah satu tanda bahwa DAS masih bagus.
Menurut dia, sungai-sungai di Tanah Rencong itu juga belum sampai pada beban limbah yang maksimum. Contohnya Kreung (sungai) Aceh, yang isu pencemarannya dari limbah rumah tangga, limbah domestik, dan limbah kota. Berbeda dengan daerah-daerah lain, seperti di Pulau Jawa yang penduduknya padat, ditambah lagi limbah industri.
"Jadi ada sungai dengan debit tertentu, kalau yang membuang limbahnya cuma dua perusahaan kan bebannya lebih kecil terhadap lingkungan," katanya.
Lebih lanjut, kata Joni, kategori penilaian kualitas sungai itu masuk penilaian secara umum dalam indeks kualitas lingkungan hidup, di antaranya ada tiga faktor, yakni indeks kualitas air, kualitas udara, dan tutupan lahan. Alhasil Aceh mendapat nilai 68-70, yang artinya kualitasnya relatif bagus.
"Kalau sungai paling berat (limbah) Krueng Aceh dan Krueng Tamiang saya lihat. Krueng Aceh efek limbah domestik, kalau Krueng Tamiang lebih ke beberapa (limbah) industri di sana, tapi masih dalam batas baku mutu," katanya.
Pada Maret 2019, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menyebutkan sungai di Indonesia yang kondisinya tercemar dan kritis mencapai 82 persen dari 550 sungai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebanyak 52 sungai strategis di Indonesia dalam keadaan tercemar, di antaranya Sungai Ciliwung di DKI Jakarta dan Sungai Citarum di Jawa Barat.
Hingga Desember 2018, dari 82 sungai yang dipantau, terdapat 50 sungai yang menunjuklam kondisinya tetap dan relatif stabil, kemudian 18 sungai membaik serta 14 sungai makin memburuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020