Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh di Provinsi Aceh dan Pemko Bogor di Provinsi Jawa Barat sepakat untuk memperkuat jalinan kerja sama, khususnya bidang ekonomi dan pariwisata agar perekonomian kedua daerah kian terdongkrak.
"Sekarang kami ke sini fokus kepada hal-hal yang ingin kami pelajari dari Banda Aceh, terutama terkait penataan pasar dan PKL (Pedagang Kaki Lima). Kami bersama tim akan turun ke Pasar Aceh, dan beberapa pasar lainnya untuk mempelajari konsep pengelolaannya agar bersih, dan juga soal relokasi PKL tanpa menimbulkan persoalan-persoalan," ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di Banda Aceh, Kamis.
Hal tersebut terungkap usai kedua pemko yang berbeda pulau ini melakukan pertemuan antara Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan jajarannya dengan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman berlangsung di Balai Kota Banda Aceh.
Bima mengatakan, pihaknya menilai banyak prestasi yang bisa dipelajari dari daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah", termasuk wisata religi yang mampu bertahan lama karena dewasa ini Pemko Bogor sedang membangun masjid agung.
Antara kedua belah pihak sempat membahas peluang kerjasama dibidang promosi dan pemasaran produk-produk unggulan termasuk pertukaran dari hasil Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) antar kedua kota tersebut.
"Saya ingin ada pusat kerajinan atau oleh-oleh khas Aceh di Bogor. Jadi warga kami maupun Jakarta dan sekitarnya, tidak perlu jauh-jauh lagi ke Aceh," tutur dia.
"Kami pun siap mengirim produk baik oleh-oleh, kerajinan, dan makanan khas Bogor ke Banda Aceh. Di Bogor sudah banyak warung Aceh, tetapi di sini belum ada warung Bogor," pungkas Bima.
Sesaat sebelumnya, Wali Kota Bima Arya sempat menjelaskan kedatangan dirinya dan rombongan ke Banda Aceh merupakan kunjungan balasan, setelah penyelenggaraan Festival Budaya Aceh di Bogor akhir tahun 2019.
"Pada saat itu, turut hadir pak plt (pelaksana tugas) gubernur (Aceh) dan sejumlah anggota DPR/DPD asal Aceh," katanya yang kali ini tiba bersama jajaran direksi Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya, PDAM Tirta Pakuan, sejumlah camat, dan perwakilan paguyuban Taman Iskandar Muda (TIM) Cabang Bogor.
Wali Kota Aminullah sangat mengapresiasi kunjungan wali kota Bogor dan rombongan dilakukan selama beberapa hari ke ibu kota Provinsi Aceh tersebut.
"Semoga ini bisa memperkuat jalinan kerjasama antara kedua kota. Ada banyak hal bisa kita kerjasamakan, terutama untuk menunjang sektor pariwisata dan ekonomi. Banda Aceh siap saling berbagi 'best practice' dengan Bogor," ucap dia.
"Banda Aceh memiliki wilayah yang kecil, dan terkonsentrasi pembangunan sektor wisata dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi. Saya rasa, hal ini sama dengan Bogor. Untuk program ke depan, destinasi wisata dan produk-produk UMKM Banda Aceh bisa kita promosikan serta pasarkan secara masif di Bogor, dan begitu juga sebaliknya," terang Aminullah.
Wali kota Banda Aceh yang turut didampingi oleh Wakil Wali Kota Zainal Arifin, asisten, kepala bagian, dan sejumlah kepala dinas terkait mengatakan, kerjasama yang terjalin ini juga tidak menutup kemungkinan bidang lain.
"Dulu kami pernah belajar soal pengelolaan layanan air bersih ke Bogor, dan hingga kini cakupan pelayanan Banda Aceh sudah lebih dari 93 persen. Intinya, semua kerjasama baik yang sudah, sedang, dan akan kita lakukan tujuannya untuk memajukan kedua kota," pungkas Aminullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Sekarang kami ke sini fokus kepada hal-hal yang ingin kami pelajari dari Banda Aceh, terutama terkait penataan pasar dan PKL (Pedagang Kaki Lima). Kami bersama tim akan turun ke Pasar Aceh, dan beberapa pasar lainnya untuk mempelajari konsep pengelolaannya agar bersih, dan juga soal relokasi PKL tanpa menimbulkan persoalan-persoalan," ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di Banda Aceh, Kamis.
Hal tersebut terungkap usai kedua pemko yang berbeda pulau ini melakukan pertemuan antara Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan jajarannya dengan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman berlangsung di Balai Kota Banda Aceh.
Bima mengatakan, pihaknya menilai banyak prestasi yang bisa dipelajari dari daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah", termasuk wisata religi yang mampu bertahan lama karena dewasa ini Pemko Bogor sedang membangun masjid agung.
Antara kedua belah pihak sempat membahas peluang kerjasama dibidang promosi dan pemasaran produk-produk unggulan termasuk pertukaran dari hasil Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) antar kedua kota tersebut.
"Saya ingin ada pusat kerajinan atau oleh-oleh khas Aceh di Bogor. Jadi warga kami maupun Jakarta dan sekitarnya, tidak perlu jauh-jauh lagi ke Aceh," tutur dia.
"Kami pun siap mengirim produk baik oleh-oleh, kerajinan, dan makanan khas Bogor ke Banda Aceh. Di Bogor sudah banyak warung Aceh, tetapi di sini belum ada warung Bogor," pungkas Bima.
Sesaat sebelumnya, Wali Kota Bima Arya sempat menjelaskan kedatangan dirinya dan rombongan ke Banda Aceh merupakan kunjungan balasan, setelah penyelenggaraan Festival Budaya Aceh di Bogor akhir tahun 2019.
"Pada saat itu, turut hadir pak plt (pelaksana tugas) gubernur (Aceh) dan sejumlah anggota DPR/DPD asal Aceh," katanya yang kali ini tiba bersama jajaran direksi Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya, PDAM Tirta Pakuan, sejumlah camat, dan perwakilan paguyuban Taman Iskandar Muda (TIM) Cabang Bogor.
Wali Kota Aminullah sangat mengapresiasi kunjungan wali kota Bogor dan rombongan dilakukan selama beberapa hari ke ibu kota Provinsi Aceh tersebut.
"Semoga ini bisa memperkuat jalinan kerjasama antara kedua kota. Ada banyak hal bisa kita kerjasamakan, terutama untuk menunjang sektor pariwisata dan ekonomi. Banda Aceh siap saling berbagi 'best practice' dengan Bogor," ucap dia.
"Banda Aceh memiliki wilayah yang kecil, dan terkonsentrasi pembangunan sektor wisata dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi. Saya rasa, hal ini sama dengan Bogor. Untuk program ke depan, destinasi wisata dan produk-produk UMKM Banda Aceh bisa kita promosikan serta pasarkan secara masif di Bogor, dan begitu juga sebaliknya," terang Aminullah.
Wali kota Banda Aceh yang turut didampingi oleh Wakil Wali Kota Zainal Arifin, asisten, kepala bagian, dan sejumlah kepala dinas terkait mengatakan, kerjasama yang terjalin ini juga tidak menutup kemungkinan bidang lain.
"Dulu kami pernah belajar soal pengelolaan layanan air bersih ke Bogor, dan hingga kini cakupan pelayanan Banda Aceh sudah lebih dari 93 persen. Intinya, semua kerjasama baik yang sudah, sedang, dan akan kita lakukan tujuannya untuk memajukan kedua kota," pungkas Aminullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020