Aceh Besar (ANTARA) - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meresmikan penggunaan tujuh unit asrama mahasiswa Aceh di perantauan yang tersebar pada sejumlah kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
“Alhamdulillah, pembangunan dan rehabilitasi tujuh asrama itu telah selesai dilaksanakan. Sekarang, ketujuh asrama tersebut tidak hanya lebih indah, lebih bersih dan lebih kokoh, tapi fasilitas ruangan juga bertambah, sehingga suasana di dalamnya lebih nyaman,” kata Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Bogor, Sabtu.
Ketujuh asrama yang selesai direnovasi itu adalah, Wisma Tanah Rencong di Koto Tangah, Padang, Wisma Teuku Umar, Wisma Sultan Iskandar Muda, dan Asrama Putri Pocut Baren, semuanya di Kota Bandung.
Selanjutnya, Asrama Putra Meuligo Iskandar Muda di Yogyakarta dan Wisma Panglima Teuku Nyak Makam di Kabupaten Sumedang dan Asrama Pocut Baren, Bogor.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga meluncurkan program pembiayaan operasional gratis bagi seluruh asrama mahasiswa milik Pemerintah Aceh di berbagai daerah di Tanah Air.
Nova menekankan, pembangunan dan peningkatan asrama mahasiswa Aceh di berbagai daerah di Tanah Air masih terus berlanjut pada tahun ini dan ia berharap upaya tersebut dapat mendorong generasi mudah Aceh lebih gigih belajar, dan lebih bersyukur.
Nova mengajak mahasiswa untuk bersyukur atas segala fasilitas dan kemudahan yang mereka dapatkan dari perhatian pemerintah.
“Pemerintah Aceh komit untuk terus memberi perhatian terhadap dunia pendidikan di Aceh. Pembangunan sebuah bangsa tidak hanya cukup dengan pembangunan sarana publik, tapi harus pula memperhatikan pembangunan SDM melalui pendidikan dan sarana belajar yang memadai,” katanya.
Ia menambahkan dirinya sudah mengunjungi semua asrama mahasiswa, di Malang, Surabaya, Yogya, Lombok, Batam, Palu, tentu juga di Jakarta dan Bogor.
“Saya berharap semangat mahasiswa Aceh akan bertambah dengan kunjungan gubernurnya,”kata Nova.
Nova menuturkan, pembangunan sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Aceh dan tidak ada tawar menawar karena program tersebut berorientasi untuk pembangunan SDM.
“Saya berkomitmen penuh untuk menyelamatkan generasi muda Aceh melalui dunia pendidikan dan yang terpenting menyelamatkan generasi ini agar bonus demografi benar-benar kita dapat agar generasi ini menjadi generasi emas,”kata Nova.
Ia menambahkan untuk mendukung mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di masa pandemi COVID-19, ia pun mengalokasikan anggaran sebanyak Ro6 miliar dari dana kerja gubernur untuk membantu biaya pendidikan bagi mahasiswa yang belajar di luar provinsi maupun luar negeri, di mana masing-masing mahasiswa mendapatkan bantuan Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.
Nova mengajak mahasiswa Aceh yang sedang menempuh pendidikan tinggi di luar Aceh untuk terus bersyukur dan tidak mengeluh dengan segala rintangan selama di perantauan.
“Nahkoda yang tangguh tidak lahir dari laut yang tenang, akan tetapi terlahir dari badai yang dahsyat. Kalian yang sedang belajar di Bogor adalah calon nahkoda, jangan terlalu banyak mengeluh, merasa tidak cukup, syukuri apa yang sudah kalian peroleh,” kata Nova.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyampaikan rasa kagum dan apresiasi kepada Gubernur Aceh. Ia mengatakan, kepedulian Nova terhadap mahasiswa Aceh di perantauan menunjukkan bahwa orang nomor satu di Tanah Rencong itu merupakan sosok yang peduli terhadap masa depan.
Ketua Demisioner Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh di Bogor, Firdaus Noezula, menyampaikan rasa terima kasih dan mengapresiasi kebijakan Gubernur Nova yang telah merenovasi dan menggratiskan biaya operasional asrama mahasiswa Aceh di berbagai daerah.
Firdaus menyebutkan setidaknya ada empat hal perhatian Pemerintah Aceh bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar Aceh.