Para petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) saat ini sedang mengejar waktu tanam padi musim rendengan tahun 2020 agar tidak terkendalanya air hingga musim panen tiba.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya Nasruddin di Blangpidie Kamis mengatakan untuk menyukseskan program tersebut pihaknya telah menurunkan traktor ukuran besar untuk garap lahan sawah petani.
Baca juga: Kuota pupuk bersubsidi jatah Abdya naik dratis
Adapun jumlah traktor 4wd yang diturunkan untuk membajak lahan sawah milik petani di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Abdya tersebut berjumlah 40 unit dari total 65 unit traktor milik pemerintah.
Sebanyak 65 unit traktor yang disebutkan tersebut terdiri 60 unit milik Pemerintah daerah dan lima unit lagi milik pemerintah provinsi yang dikelola oleh Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA).
Baca juga: Petani Abdya kembali olah sawah MT rendengan
Menurut Nasruddin, adapun dari 60 traktor 4wd milik Pemkab Abdya tersebut, 10 unit diantaranya diperuntukkan khusus untuk membuat bedengan dan 10 unit lagi dalam kondisi rusak berat.
“Kemudian, 33 unit traktor milik Pemerintah Daerah ini dikerjasamakan dengan UPJA. Sisanya sebanyak tujuh unit lagi itu dikelola langsung brigade Dinas Pertanian dan Pangan Abdya,” katanya.
Disamping telah menurunkan alsintan traktor, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Abdya juga telah menyiapkan titik-titik pengambilan air terutama di kawasan-kawasan irigasi yang telah rusak akibat dihantam banjir.
“Terkait dengan irigasi rusak, kami sudah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten agar dilakukan pembangunan irigasi darurat,” katanya.
Irigasi dan saluran air memang harus segera dibangun untuk menunjang program tanam padi serentak, apalagi luas tanam padi yang ditargetkan pada musim rendengan ini mencapai 10 ribu hektare lebih.
“Target tanam padi musim rendeng ini kita upayakan bulan Mei 2020 dengan luas lahan sawah 10 ribu hektare lebih. Makanya semua traktor kami turunkan untuk mengejar waktu yang telah ditentukan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya Nasruddin di Blangpidie Kamis mengatakan untuk menyukseskan program tersebut pihaknya telah menurunkan traktor ukuran besar untuk garap lahan sawah petani.
Baca juga: Kuota pupuk bersubsidi jatah Abdya naik dratis
Adapun jumlah traktor 4wd yang diturunkan untuk membajak lahan sawah milik petani di sembilan kecamatan dalam Kabupaten Abdya tersebut berjumlah 40 unit dari total 65 unit traktor milik pemerintah.
Sebanyak 65 unit traktor yang disebutkan tersebut terdiri 60 unit milik Pemerintah daerah dan lima unit lagi milik pemerintah provinsi yang dikelola oleh Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA).
Baca juga: Petani Abdya kembali olah sawah MT rendengan
Menurut Nasruddin, adapun dari 60 traktor 4wd milik Pemkab Abdya tersebut, 10 unit diantaranya diperuntukkan khusus untuk membuat bedengan dan 10 unit lagi dalam kondisi rusak berat.
“Kemudian, 33 unit traktor milik Pemerintah Daerah ini dikerjasamakan dengan UPJA. Sisanya sebanyak tujuh unit lagi itu dikelola langsung brigade Dinas Pertanian dan Pangan Abdya,” katanya.
Disamping telah menurunkan alsintan traktor, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Abdya juga telah menyiapkan titik-titik pengambilan air terutama di kawasan-kawasan irigasi yang telah rusak akibat dihantam banjir.
“Terkait dengan irigasi rusak, kami sudah koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten agar dilakukan pembangunan irigasi darurat,” katanya.
Irigasi dan saluran air memang harus segera dibangun untuk menunjang program tanam padi serentak, apalagi luas tanam padi yang ditargetkan pada musim rendengan ini mencapai 10 ribu hektare lebih.
“Target tanam padi musim rendeng ini kita upayakan bulan Mei 2020 dengan luas lahan sawah 10 ribu hektare lebih. Makanya semua traktor kami turunkan untuk mengejar waktu yang telah ditentukan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020