PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan pada tahun 2020 akan menyalurkan Kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Aceh pada tahun itu sebesar Rp1,7 triliun.
“Kuota yang akan kita salurkan ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun,” kata Direktur Bisnis dan Mikro BRI, Supari di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Komisi VI DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI, Mohamad Hekal dengan agenda kunjungan kerja reses pengawasan KUR di Provinsi Aceh.
Ia menjelaskan KUR 2020 yang akan disalurkan pada tahun itu dengan alokasi untuk sektor non produksi maksimal 40 persen dan sektor produksi maksimal 60 persen dengan sektor pendorong utama adalah sektor Industri dan Jasa.
Ia mengatakan penyaluran KUR BRI
di Aceh pada tahun 2019 sebesar Rp1,49 triliun kepada 65.330 Debitur dengan kualitas sangat baik.
“Penyaluran KUR BRI di Aceh didominasi
di Kabupaten Aceh Utara Rp127 miliar dengan 6.285 debitur disusul Kota Banda Aceh Rp115 miliar dengan 5.626 debitur dan Kabupaten Pidie Rp 107 miliar dengan 4.545 debitur,” kata Supari yang turut didampingi Pemimpin Wilayah BRI Aceh, Handaru Sakti.
Pihaknya optimistis alokasinya yang telah diberikan tersebut akan terserap dengan baik di seluruh kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
“Kita memiliki jangkauan yang luas dan tersebar di seluruh kabupate sampai dengan kecamatan,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir menyampaikan perkembangan KUR yang disalurkan Perbankan Himbara masing-masing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan
PT Pegadaian (Persero).
Dalam rangka pengawasan terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan tinjauan terhadap kinerja masing-masing BUMN di Provinsi Aceh.
Wakil Ketua Komisi VI, Mohamad Hekal berharap KUR yang telah dialokasikan melalui perbankan milik Pemerintah tersebut dapat disalurkan secara maksimal guna menekan angka kemiskinan di provinsi setempat.
“Angka kemiskinan Aceh sangat tinggi, semoga dengan adanya KUR ini dapat menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Dalam kunjungan Komisi VI DPR yang berjumlah delapan orang tersebut turut hadir diantaranya Rafli Kande yang merupakan Anggota DPR asal Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
“Kuota yang akan kita salurkan ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun,” kata Direktur Bisnis dan Mikro BRI, Supari di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Komisi VI DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI, Mohamad Hekal dengan agenda kunjungan kerja reses pengawasan KUR di Provinsi Aceh.
Ia menjelaskan KUR 2020 yang akan disalurkan pada tahun itu dengan alokasi untuk sektor non produksi maksimal 40 persen dan sektor produksi maksimal 60 persen dengan sektor pendorong utama adalah sektor Industri dan Jasa.
Ia mengatakan penyaluran KUR BRI
di Aceh pada tahun 2019 sebesar Rp1,49 triliun kepada 65.330 Debitur dengan kualitas sangat baik.
“Penyaluran KUR BRI di Aceh didominasi
di Kabupaten Aceh Utara Rp127 miliar dengan 6.285 debitur disusul Kota Banda Aceh Rp115 miliar dengan 5.626 debitur dan Kabupaten Pidie Rp 107 miliar dengan 4.545 debitur,” kata Supari yang turut didampingi Pemimpin Wilayah BRI Aceh, Handaru Sakti.
Pihaknya optimistis alokasinya yang telah diberikan tersebut akan terserap dengan baik di seluruh kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
“Kita memiliki jangkauan yang luas dan tersebar di seluruh kabupate sampai dengan kecamatan,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir menyampaikan perkembangan KUR yang disalurkan Perbankan Himbara masing-masing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan
PT Pegadaian (Persero).
Dalam rangka pengawasan terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan tinjauan terhadap kinerja masing-masing BUMN di Provinsi Aceh.
Wakil Ketua Komisi VI, Mohamad Hekal berharap KUR yang telah dialokasikan melalui perbankan milik Pemerintah tersebut dapat disalurkan secara maksimal guna menekan angka kemiskinan di provinsi setempat.
“Angka kemiskinan Aceh sangat tinggi, semoga dengan adanya KUR ini dapat menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Dalam kunjungan Komisi VI DPR yang berjumlah delapan orang tersebut turut hadir diantaranya Rafli Kande yang merupakan Anggota DPR asal Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020