Pemerintah Kota Banda Aceh mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah untuk mencegah bencana, antara lain mendorong mereka memilahnya dan membiasakan buang sampah di tempat yang telah disediakan.
"Tentunya kita tidak menginginkan hal itu (bencana, red.) terjadi di Banda Aceh. Karenanya masyarakat terus kita berikan edukasi cara memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya," ujar Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Ahad.
Pemkot Banda Aceh tidak menginginkan bencana akibat tumpukan sampah terulang untuk kesekian kalinya di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu.
Ia juga mengatakan kegiatan bersih-bersih wilayah setempat, seperti kawasan pantai yang juga salah satu destinasi wisata di Kota Banda Aceh dan wilayah lainnya harus terus digalakkan.
Ia mengapresiasi pelibatan warga kota yang berjumlah seribuan orang lebih dalam bersih-bersih di kawasan pantai setempat dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020.
HPSN 2020 dipusatkan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue yang antara lain diikuti Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman beserta istri, Nurmiaty A.R., Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riayanto, Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Bahagia, dan beberapa pejabat terkait. Mereka berbaur dengan warga memungut serta memilah sampah di Pantai Ulee Lheue.
"Kegiatan HPSN ini diharapkan menjadi momentum budaya hidup bersih bagi warga Kota Banda Aceh. Kebersihan harus menjadi perhatian bersama agar kota menjadi bersih, indah, dan rapi," ucapnya.
Sampah, lanjut dia, jika tidak dikelola dengan tepat akan menjadi malapetaka yang merugikan setiap orang.
Ia mencontohkan bencana yang pernah terjadi di Kota Sukabumi, Jawa Barat sekitar 15 tahun lalu akibat penanganan sampah yang kurang tepat.
"Kita ingin HPSN (kemarin, red.), menjadi momentum warga kota membiasakan diri hidup bersih. Bukan hanya sebagai seremonial belaka. Tapi setelah itu, kita terus menjaga kebersihan mulai dari (perkarangan, red.) rumah, lingkungan, kantor, hingga lorong-lorong," kata Wali Kota Aminullah.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh Dody Haikal mengatakan bersih-bersih pantai dalam peringatan HPSN 2020 melibatkan 1.000 peserta, yang antara lain dari 23 komunitas pelajar SMP dan SMA, 33 komunitas peduli lingkungan, duta lingkungan, warga, pihak swasta, dunia usaha, dan TNI/Polri.
"Kegiatan ini turut didukung oleh sejumlah lembaga, seperti Pegadaian, perbankan, dan BMPD (Badan Musyawarah Perbankan Daerah) Aceh yang ikut mensponsori kegiatan HPSN dengan mengusung tema 'Indonesia Bersih, Indonesia Maju, dan Indonesia Sejahtera'," terangnya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut membangun kesadaran bersama untuk pelembagaan hidup bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah serta mendorong budaya bersih dan produktif di masyarakat, dengan dinamika dan partisipasi masyarakat sebagai modal sosial.
"Tujuan yang tak kalah penting, yakni sebagai ajang sosialisasi dan edukasi ke masyarakat luas tentang kebersihan lingkungan dan solusi untuk mengatasi harus dimulai dari sumbernya," kata Dody.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Tentunya kita tidak menginginkan hal itu (bencana, red.) terjadi di Banda Aceh. Karenanya masyarakat terus kita berikan edukasi cara memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya," ujar Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Ahad.
Pemkot Banda Aceh tidak menginginkan bencana akibat tumpukan sampah terulang untuk kesekian kalinya di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu.
Ia juga mengatakan kegiatan bersih-bersih wilayah setempat, seperti kawasan pantai yang juga salah satu destinasi wisata di Kota Banda Aceh dan wilayah lainnya harus terus digalakkan.
Ia mengapresiasi pelibatan warga kota yang berjumlah seribuan orang lebih dalam bersih-bersih di kawasan pantai setempat dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020.
HPSN 2020 dipusatkan di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue yang antara lain diikuti Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman beserta istri, Nurmiaty A.R., Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riayanto, Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Bahagia, dan beberapa pejabat terkait. Mereka berbaur dengan warga memungut serta memilah sampah di Pantai Ulee Lheue.
"Kegiatan HPSN ini diharapkan menjadi momentum budaya hidup bersih bagi warga Kota Banda Aceh. Kebersihan harus menjadi perhatian bersama agar kota menjadi bersih, indah, dan rapi," ucapnya.
Sampah, lanjut dia, jika tidak dikelola dengan tepat akan menjadi malapetaka yang merugikan setiap orang.
Ia mencontohkan bencana yang pernah terjadi di Kota Sukabumi, Jawa Barat sekitar 15 tahun lalu akibat penanganan sampah yang kurang tepat.
"Kita ingin HPSN (kemarin, red.), menjadi momentum warga kota membiasakan diri hidup bersih. Bukan hanya sebagai seremonial belaka. Tapi setelah itu, kita terus menjaga kebersihan mulai dari (perkarangan, red.) rumah, lingkungan, kantor, hingga lorong-lorong," kata Wali Kota Aminullah.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh Dody Haikal mengatakan bersih-bersih pantai dalam peringatan HPSN 2020 melibatkan 1.000 peserta, yang antara lain dari 23 komunitas pelajar SMP dan SMA, 33 komunitas peduli lingkungan, duta lingkungan, warga, pihak swasta, dunia usaha, dan TNI/Polri.
"Kegiatan ini turut didukung oleh sejumlah lembaga, seperti Pegadaian, perbankan, dan BMPD (Badan Musyawarah Perbankan Daerah) Aceh yang ikut mensponsori kegiatan HPSN dengan mengusung tema 'Indonesia Bersih, Indonesia Maju, dan Indonesia Sejahtera'," terangnya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut membangun kesadaran bersama untuk pelembagaan hidup bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah serta mendorong budaya bersih dan produktif di masyarakat, dengan dinamika dan partisipasi masyarakat sebagai modal sosial.
"Tujuan yang tak kalah penting, yakni sebagai ajang sosialisasi dan edukasi ke masyarakat luas tentang kebersihan lingkungan dan solusi untuk mengatasi harus dimulai dari sumbernya," kata Dody.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020