Banda Aceh (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh mengedukasi masyarakat di provinsi itu untuk tidak membuang sampah obat-obatan secara sembarangan, sebagai salah satu upaya dalam mencegah dampak resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) di tengah masyarakat.
Ketua Tim Bidang Inspeksi Obat BPOM Aceh Naila di Banda Aceh, Jumat, mengatakan membuang sampah obat sembarangan akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
“Dampaknya jika membuang sampah tidak benar itu berisiko ya untuk kesehatan, terutama jika ada antibotiknya, menyebabkan angka resisten antibiotik akan semakin meningkat,” kata Naila.
Hal itu disampaikan Naila saat BPOM Aceh bekerjasama dengan Apotek Kimia Farma menggelar edukasi kepada masyarakat dalam Gerakan Ayo Buang Sampah Obat dengan Benar (ABSO).
Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah obat yang aman dan bertanggung jawab, sekaligus memperingati pekan kesadaran antimicrobial resistance (AMR) se dunia.
Menurut dia, saat ini masih banyak masyarakat yang membuah sampah obat-obatan maupun obat kadaluarsa ke dalam tempat sampah tanpa memilah sampah rumah tangga dan sampah medis.
“Sehingga kita mulai edukasi masyarakat kita untuk peduli tentang hal ini,” ujarnya.
Ia menambahkan juga bahwa pentingnya sinergi antara pemerintah, apotek, dan masyarakat dalam mengendalikan resistensi antimikroba melalui edukasi dan pengelolaan limbah obat.
Baca juga: BPOM dan nakes di Aceh kolaborasi kendalikan resistensi antimikroba
Kata dia, masyarakat tidak perlu bingung untuk membuang sampah obat, karena bisa ke sarana medis seperti apotek dan juga Puskesmas. Sampah obat nantinya akan dibawa ke BBPOM di Banda Aceh untuk dimusnahkan.
“Cukup datang ke apotek Kimia Farma dan buang ke tempat sampah yang telah disediakan. Dengan langkah ini, kita dapat menyelamatkan lingkungan sekaligus mengendalikan AMR di daerah kita,” ujarnya.
Gerakan ABSO merupakan komitmen BPOM dan apotek Kimia Farma dalam mendukung kesehatan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Inisiatif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi apotek dan masyarakat lainnya untuk ikut berkontribusi menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari limbah obat.
Baca juga: BPOM sebut apoteker jadi garda terdepan cegah resistensi antimikroba