Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup menggencarkan kampanye pengurangan sampah akhir, sehingga bisa mengurangi volume sampah yang ditempatkan ke tempat pembuangan akhir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis, mengatakan kampanye pengurangan sampah akhir tersebut juga sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri.
"Kami terus mengampanyekan pengurangan sampah akhir. Kampanye ini untuk mengurangi volume sampah yang tidak terurai di tempat pembuangan sampah akhir serta mendorong masyarakat mengelola sampah secara mandiri," kata Teuku Masrizar.
Ia menyebutkan volume sampah, baik dari rumah tangga maupun perkantoran pemerintah dan swasta mencapai 10 ton per hari. Sebagian besar sampah tersebut masih bisa diolah atau didaur ulang, sehingga menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat.
Menurut Teuku Masrizar, kampanye pengurangan sampah akhir tersebut mendorong masyarakat untuk memilah sampah yang bisa didaur ulang seperti plastik, kertas, dan lainnya serta sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk.
"Banyak keuntungan dalam memilah sampah. Selain mengurangi sampah akhir, juga bisa menjadi sumber perekonomian masyarakat seperti plastik yang bisa didaur ulang," kata Teuku Masrizar.
Selain kampanye, kata dia, pihaknya juga menggandeng sejumlah badan usaha milik desa untuk mengelola sampah masyarakat. Sampah-sampah dikelola tersebut yang masih memiliki nilai ekonomis termasuk sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos.
"Kami terus mengajak masyarakat mendukung program pengurangan sampah akhir ini. Pengurangan sampah akhir ini juga bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengatasi dampak perubahan iklim sekarang ini," kata Teuku Masrizar.
Pemkab Aceh Selatan gencarkan kampanye pengurangan sampah akhir
Kamis, 28 November 2024 20:57 WIB