Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, Kamis, mengatakan kondisi Waduk Lhokseumawe sangat miris, yang terlihat kumuh serta mengeluarkan bau tak sedap karena sampah.
“Paling banyak ditemukan disini sampah rumah tangga, sampah plastik dan kertas non organik yang tidak bisa diurai, itu yang menjadi titik berat bumerang bagi kita, kemudian sisa makanan banyak ditumpuk disini,” katanya di Lhokseumawe.
Ia menjelaskan aksi karya bakti ini juga melibatkan unsur Polri, aparatur sipil negara serta masyarakat setempat sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap kebersihan lingkungan.
Menurut Danrem, program karya bakti akan berlanjut mulai September hingga Oktober 2024. Lokasi aksi akan terpusat di lingkungan tempat tinggal masyarakat dinilai kurang bersih.
“Hari ini kita melaksanakan karya bakti dengan melibatkan sekitar 1.350 ribu orang, baik TNI-Polri, ASN dan masyarakat membersihkan sampah dan tanam pohon mangrove di pesisir pantai Pusong,” ujarnya.
Ia menambahkan, perlunya kesadaran pribadi dari masyarakat sehingga tempat penampungan air ini akan bersih, sehingga bisa dijadikan sebagai ikon destinasi wisata Kota Lhokseumawe yang Islami.
Selama ini, lanjut dia, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan masih sangat kurang, sehingga masih ada perilaku membuang sampah sembarangan, terutama di kawasan Waduk Lhokseumawe.
“Nanti akan ada lagi karya bakti dengan melibatkan seluruh masyarakat Lhokseumawe dan anak sekolah gotong royong skala besar, kita akan tata ulang lagi waduk ini, selain tempat penampung air, juga ikon wisata menarik,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten III Kota Lhokseumawe Said Alam Zulfikar mengatakan Pemkot Lhokseumawe mengapresiasi TNI jajaran Korem 011/Lilawangsa yang telah melaksanakan karya bakti tersebut, dengan harapan kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi penataan waduk ke depan.
“Kepada masyarakat diharapkan kesadarannya untuk menjaga kebersihan, apalagi daerah kita daerah bersyariat islam,” ujarnya.
Kata dia, kondisi saat ini merupakan gambaran sebenarnya waduk Kota Lhokseumawe, yang dijadikan tempat sampah rumah tangga sehingga menjadi kumuh serta menimbulkan bau tak sedap.
“Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah Kota Lhokseumawe, namun merubah kebiasaan masyarakat sangat sulit,” ujarnya.
Turut dihadiri dalam aksi ini Danlanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto, Kasrem 011/LW Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto, Pj Walikota Lhokseumawe A. Hanan, Dandim 0103/Aut Letkol Kav Makhyar.
Ketua persit KCK Koorcab Rem 011 PD IM Ny Dini Ali Imran beserta ratusan istri prajurit dari persit sejajaran Koorcab Rem 011, Pia Ardhya Garini, Jalasenastri, Dansatradar 231 Letkol Lek Farid Nazmi, Dandenrudal 05 Lhokseumawe Letkol Arh M Dani Arifin, Danyon Kavaleri 11 Lhokseumawe Letkol Kav Widhi Bayu Sudibyo, dan unsur lainnya.
Baca juga: Prajurit TNI dilatih penanggulangan bencana erupsi gunung di Bener Meriah