Satu orang pekerja dari sebuah perusahaan tambang batu bara di Kabupaten Aceh Barat terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh, setelah pasien ini diduga suspect virus corona (COVID-19).

Sebelumnya, pasien asal Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat tersebut sempat berobat ke Rumah Sakit Harapan Sehat di Meulaboh dan kemudian dirujuk ke rumah sakit tingkat IV Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Meulaboh, untuk diisolasi.

“Hingga Sabtu dini hari, pasien dengan status orang dalam pemantauan (ODP) ini sudah berada di Banda Aceh, untuk menjalani perawatan medis,” kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Susi Maulhusna, Sabtu sore.

Sebelumnya pada Jumat (20/3) sore, pasien tersebut pergi sendiri untuk memeriksakan kesehatan dengan keluhan penyakit sesak napas, demam, menggigil, batuk dan pilek ke Rumah Sakit Harapan Sehat Meulaboh.

Kemudian pasien tersebut dirujuk ke Rumah Sakit tingkat IV 07.02 Meulaboh karena rumah sakit tersebut memiliki ruang isolasi pasien diduga suspect COVID-19 di
Kabupaten Aceh Barat.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak rumah sakit terhadap pasien tersebut, bahwa sebelumnya memiliki riwayat penyakit Tuberculosis (TBC) dan Asma. Namun karena belum memiliki alat pendeteksi virus corona, Rumah Sakit Denkesyah Meulaboh bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Aceh Barat untuk mengevakuasi pasien ini ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh,” kata Susi menambahkan.

Selain itu, petuga kesehatan juga melakukan penyemprotan cairan desinfektan pada sepeda motor milik pasien, serta di kamar sebuah penginapan pasien di Meulaboh, yang merupakan tempat pasien menginap.

“Kami belum tahu perkembangan terbaru pasien ini, namun statusnya memang baru sebatas orang dalam pemantauan,” tutupnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020