Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menginginkan warga di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" menjauhi pandemi COVID-19 menyusul meninggalnya seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona asal Kota Lhokseumawe, Aceh di Banda Aceh, Senin.

"Kenapa harus tegas, karena saya ingin warga saya jauh dari COVID-19," kata Aminullah usai melakukan pemantauan suasana Kota Banda Aceh.

Ia mengaku, langkah tegas yang diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh dengan menutup berbagai pusat keramaian termasuk warung kopi selama 14 hari, karena ingin melindungi masyarakat kota dari wabah yang mematikan.

Wali kota Banda Aceh terus bergerak cepat mengambil langkah-langkah preventif sebagai tindakan pencegahan dari virus corona yang dewasa ini terus merebak di berbagai belahan dunia.

Di antaranya telah meliburkan sekolah, dan meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat merancang konsep belajar daring dari rumah dengan melibatkan peran orang tua untuk mendampingi anak-anaknya belajar di rumah.

Kemudian membentuk Tim Siaga Bersama Pencegahan Penyebaran Covid-19 melibatkan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banda Aceh, dan juga mengeluarkan instruksi agar pusat keramaian ditutup sementara waktu.

Pusat keramaian tersebut meliputi warung kopi, cafe, wahana permainan, tempat hiburan hingga lokasi-lokasi wisata, dan terakhir memerintahkan petugas di antaranya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibantu tim gabungan TNI/Polri melakukan pengawasan.

Tim gabungan itu mulai Ahad (22/3) malam, telah berkeliling kota untuk memastikan tidak ada warga yang berkumpul dan berinteraksi. 

Menurut Aminullah, jika sosial distancing atau menjauhi segala bentuk perkumpulan, dan menjaga jarak antar manusia dianggap remeh oleh warga kota, maka upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya akan menjadi sia-sia.

"Walaupun begitu, saya tidak pernah bosan-bosan mengingatkan warga agar mengikuti seluruh imbauan pemerintah," ujar Wali Kota Aminullah.

Juru bicara COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, menyebutkan, seorang laki-laki PDP COVID-19 berusia 56 tahun yang mendapat perawatan sejak tiga hari terakhir meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

"Pasien PDP ini meninggal masih dalam perawatan di RSUZA sekitar pukul 12.45 WIB tadi. Pasien tersebut berinisial AA (56) asal Lhokseumawe," katanya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020