Warga Desa Meunasah Blang Crum Kandang Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe mendadak geger dengan penemuan mayat perempuan di rumahnya sendiri, Rabu (25/3) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Korban berinisial L (47) merupakan seorang TKI yang diketahui baru kembali dari Malaysia dan sempat mengeluhkan sakit pinggang pada tetangganya. Sementara korban tinggal sendiri di rumah karena suami dan anaknya sedang kerja melaut di Banda Aceh.
Kepala Desa Meunasah Blang Crum Ismail Puteh mengatakan bahwa penemuan mayat tersebut berawal dari kecurigaan warga karena korban sudah dua hari tidak terlihat keluar rumah.
"Warga yang curiga lantas mencoba mengetuk pintu namun tak ada sahutan dari dalam, lalu masuk ke dalam dan menemukan korban sudah terbujur kaku di kamar dengan posisi telungkup," katanya.
Dikatakan Ismail, mengetahui adanya penemuan mayat, warga mulai ramai berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP). Namun tidak ada satupun warga yang berani mendekati mayat karena ada kabar beredar bahwa meninggalkannya korban tersebut berkaitan dengan COVID-19.
"Warga takut untuk mengambil tindakan karena terdengar kabar bahwa meninggalkannya korban karena terinfeksi COVID-19," katanya.
Kemudian, pihaknya melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut ke Muspika Muara Dua dan selanjutnya menghubungi Posko Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Lhokseumawe. Evakuasi mayat tersebut dilakukan dengan penyemprotan disinfektan terlebih dahulu.
"Saat dievakuasi kondisi korban dipenuhi darah yang sudah mengental. Diduga korban terjatuh dan terjadi benturan di kepala. Saat ini jenazah sudah dikebumikan di TPU dan dibantu oleh warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan kota Lhokseumawe dr Said Alam Zulfikar mengatakan bahwa kasus tersebut bukanlah kasus kasus COVID-19, namun warga yang panik karena sebelumnya ada desas-desus berkaitan dengan COVID-19, sehingga pihaknya menyediakan baju pelindung untuk proses pemakaman dan pemandian jenazah.
"Kasus ini tidak ada kaitannya dengan COVID-19, saat proses memandikan jenazah juga dilakukan langsung oleh anaknya," katanya.
Dikatakan Said, dari kondisi tubuh korban sudah mulai membiru saat ditemukan, diduga korban meninggal satu hari sebelum ditemukan.
"Korban sudah dikebumikan oleh warga, korban diduga meninggal bukan karena terpapar COVID-19. Kalau memang pun iya, pasti harus dimandikan di rumah sakit. Namun korban ini memang tidak ada indikasi," kata Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Korban berinisial L (47) merupakan seorang TKI yang diketahui baru kembali dari Malaysia dan sempat mengeluhkan sakit pinggang pada tetangganya. Sementara korban tinggal sendiri di rumah karena suami dan anaknya sedang kerja melaut di Banda Aceh.
Kepala Desa Meunasah Blang Crum Ismail Puteh mengatakan bahwa penemuan mayat tersebut berawal dari kecurigaan warga karena korban sudah dua hari tidak terlihat keluar rumah.
"Warga yang curiga lantas mencoba mengetuk pintu namun tak ada sahutan dari dalam, lalu masuk ke dalam dan menemukan korban sudah terbujur kaku di kamar dengan posisi telungkup," katanya.
Dikatakan Ismail, mengetahui adanya penemuan mayat, warga mulai ramai berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP). Namun tidak ada satupun warga yang berani mendekati mayat karena ada kabar beredar bahwa meninggalkannya korban tersebut berkaitan dengan COVID-19.
"Warga takut untuk mengambil tindakan karena terdengar kabar bahwa meninggalkannya korban karena terinfeksi COVID-19," katanya.
Kemudian, pihaknya melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut ke Muspika Muara Dua dan selanjutnya menghubungi Posko Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Lhokseumawe. Evakuasi mayat tersebut dilakukan dengan penyemprotan disinfektan terlebih dahulu.
"Saat dievakuasi kondisi korban dipenuhi darah yang sudah mengental. Diduga korban terjatuh dan terjadi benturan di kepala. Saat ini jenazah sudah dikebumikan di TPU dan dibantu oleh warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan kota Lhokseumawe dr Said Alam Zulfikar mengatakan bahwa kasus tersebut bukanlah kasus kasus COVID-19, namun warga yang panik karena sebelumnya ada desas-desus berkaitan dengan COVID-19, sehingga pihaknya menyediakan baju pelindung untuk proses pemakaman dan pemandian jenazah.
"Kasus ini tidak ada kaitannya dengan COVID-19, saat proses memandikan jenazah juga dilakukan langsung oleh anaknya," katanya.
Dikatakan Said, dari kondisi tubuh korban sudah mulai membiru saat ditemukan, diduga korban meninggal satu hari sebelum ditemukan.
"Korban sudah dikebumikan oleh warga, korban diduga meninggal bukan karena terpapar COVID-19. Kalau memang pun iya, pasti harus dimandikan di rumah sakit. Namun korban ini memang tidak ada indikasi," kata Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020