Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meminta 90 keuchik (kepala desa) tersebar di sembilan kecamatan menjadi garda terdepan di wilayahnya dalam mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu.

"Jika ada warung atau tempat keramaian yang masih buka, mohon diarahkan untuk ditutup demi keselamatan bersama," tegas Aminullah di Banda Aceh, Kamis.

Ia mengaku telah mengumpulkan sembilan camat se-Banda Aceh yang menginstruksikan pejabat struktural eselon III tersebut untuk mengarahkan keuchik sebagai upaya dalam pencegahan COVID-19 di gampong masing-masing.

Termasuk wajib mengetahui penduduk di suatu gampong tersebut, termasuk ketika ada tamu yang berkunjung untuk bersilaturahim ke rumahnya terutama daerah asal dari luar Banda Aceh atau dari luar Aceh dan bahkan luar negeri.

Wali kota mengamanatkan agar mengarahkan keuchik di Banda Aceh mengedukasi masyarakatnya secara kontinu, terutama menerapkan "social distancing" atau "physical distancing" untuk sementara waktu.

"Menjaga jarak minimal 1,5 meter antar sesama itu penting dalam kondisi, seperti sekarang ini," tegas Aminullah.

Ia mengatakan, agar upaya pencegahan virus corona berjalan lebih optimal, maka pihaknya meminta sembilan camat untuk membentuk Tim Siaga Bersama Gugus Tugas Kecamatan dengan melibatkan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) setempat.

"Tolong dipantau juga hingga ke daerah perbatasan," katanya.

"Acara-acara yang melibatkan banyak orang, mohon ditiadakan dulu sampai wabah Corona mereda. Budayakan kembali hidup bersih, mulai dari mencuci tangan dengan sabun, menjaga makanan hingga kebersihan lingkungan. Pastikan juga ketersedian 'hand sanitizer" di tempat-tempat publik, dan masker bagi yang membutuhkan," ucap dia.

Ia melanjutkan, jika ada warga mengalami gejala penyakit, seperti demam, sakit tenggorokan, dan batuk-batuk agar segera diturunkan tim medis yang kemudian dibawa ke rumah sakit.

"Di Banda Aceh, kita sudah punya dua rumah sakit rujukan Corona, yakni RSUDZA (Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin) dan RSUD Meuraxa," terang Wali Kota Aminullah.

Direktur RSUD Zainoel Abidin, dr Azharuddin, mengatakan, pasien dalam pengawasan yang meninggal dunia rumah sakit setempat pada Senin (23/3) dikonfirmasi positif terserang COVID-19 yang merupakan laporan kasus pertama COVID-19 di Provinsi Aceh.

"Benar positif (COVID-19), tadi pagi pukul 06.45 WIB posko resmi dari Jakarta di Balitbangkes menyampaikan ke kami," kata dia.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020