Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang isolasi karena terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman pada Sabtu mengatakan bahwa dr Gatot P menjalani perawatan di rumah sakit pada 17 Juni 2020 setelah menderita demam dan muntah-muntah.
Pada 18 Juni, ia melanjutkan, hasil pemeriksaan menunjukkan dokter penderita diabetes melitus itu positif terserang COVID-19. Dokter itu meninggal dunia pada Jumat (19/6) sore, pada hari ketiga menjalani perawatan di rumah sakit.
Syaf menjelaskan bahwa saat ini total sudah ada tiga petugas kesehatan yang meninggal dunia akibat COVID-19.
"Total yang terpapar 59 orang, dan yang meninggal dunia sudah tiga orang, dua perawat dan satu dokter," katanya.
Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan kematian tenaga kesehatan menunjukkan bahwa COVID-19 sama sekali tidak bisa diremehkan.
"Masihkah masyarakat menganggap virus ini tidak berbahaya," katanya.
Menurut data pemerintah, sampai sekarang jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Sidoarjo sebanyak 1.129 orang. Selain itu ada 1.280 orang dalam pemantauan dan 642 pasien dalam pengawasan yang kondisinya dipantau.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman pada Sabtu mengatakan bahwa dr Gatot P menjalani perawatan di rumah sakit pada 17 Juni 2020 setelah menderita demam dan muntah-muntah.
Pada 18 Juni, ia melanjutkan, hasil pemeriksaan menunjukkan dokter penderita diabetes melitus itu positif terserang COVID-19. Dokter itu meninggal dunia pada Jumat (19/6) sore, pada hari ketiga menjalani perawatan di rumah sakit.
Syaf menjelaskan bahwa saat ini total sudah ada tiga petugas kesehatan yang meninggal dunia akibat COVID-19.
"Total yang terpapar 59 orang, dan yang meninggal dunia sudah tiga orang, dua perawat dan satu dokter," katanya.
Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan kematian tenaga kesehatan menunjukkan bahwa COVID-19 sama sekali tidak bisa diremehkan.
"Masihkah masyarakat menganggap virus ini tidak berbahaya," katanya.
Menurut data pemerintah, sampai sekarang jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Sidoarjo sebanyak 1.129 orang. Selain itu ada 1.280 orang dalam pemantauan dan 642 pasien dalam pengawasan yang kondisinya dipantau.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020