Razali warga Gampong/Desa Leupung Ulee Alue, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar ditemukan meninggal duni di sungai diduga akibat tersengat aliran listrik.
"Korban ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari rumah tempat dirinya bekerja di kawasan Gampong Cot Cut, Aceh Besar, Senin (6/7) kemarin,"kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto melalui Kapolsek Kuta Baro, AKP Hadriman di Banda Aceh, Selasa.
Hadriman mengatakan, kejadian tersebut berawal saat korban yang memang seorang tukang bangunan tengah beristirahat saat membangun rumah milik warga.
Ia mengatakan, jam istirahat tersebut dimanfaatkan oleh korban untuk mencari ikan di sungai menggunakan alat penyetrum ikan yang disambungkan pada arus di rumah tempat korban bekerja.
"Korban baru dua kali mencari ikan menggunakan arus listrik dan hal tersebut terjadi karena ketidaktahuan korban akan bahayanya mencari ikan menggunakan arus listrik. Voltase yang digunakan korban juga melebihi dari voltase baterai yang sering dipergunakan oleh para pencari ikan,"katanya.
Ia menjelaskan dari keterangan saksi mata yang melihat kejadian tersebut, korban sempat terpeleset ke sungai sehingga korban tersengat arus listrik yang korban pakai sendiri.
"Melihat hal tersebut saksi langsung mematikan arus listrik dan memanggil beberapa temannya untuk mengangkat korban ke atas bantaran sungai,"katanya.
Kapolsek mengatakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat diangkat ke atas bantaran sungai.
"Kita yang mendapatkan laporan dari warga pun langsung melakukan pengamanan di tempat kejadian dan langsung berkoordinasi dengan unit identifikasi Polresta Banda Aceh,"katanya.
Hasil koordinasi dengan pihak keluarga kata Kapolsek, mereka menolak untuk dilakukan visum et revertum.
“kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan penyetruman ikan menggunakan aliran listrik karena membahayakan ekosistem dan merusak lingkungan. Listrik yang digunakan untuk melumpuhkan ikan mungkin tegangannya tidak tinggi namun, bisa ikut mematikan hewan kecil yang ada disekitarnya. Selain itu juga membahayakan untuk diri kita sendiri," Kapolsek.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Korban ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari rumah tempat dirinya bekerja di kawasan Gampong Cot Cut, Aceh Besar, Senin (6/7) kemarin,"kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto melalui Kapolsek Kuta Baro, AKP Hadriman di Banda Aceh, Selasa.
Hadriman mengatakan, kejadian tersebut berawal saat korban yang memang seorang tukang bangunan tengah beristirahat saat membangun rumah milik warga.
Ia mengatakan, jam istirahat tersebut dimanfaatkan oleh korban untuk mencari ikan di sungai menggunakan alat penyetrum ikan yang disambungkan pada arus di rumah tempat korban bekerja.
"Korban baru dua kali mencari ikan menggunakan arus listrik dan hal tersebut terjadi karena ketidaktahuan korban akan bahayanya mencari ikan menggunakan arus listrik. Voltase yang digunakan korban juga melebihi dari voltase baterai yang sering dipergunakan oleh para pencari ikan,"katanya.
Ia menjelaskan dari keterangan saksi mata yang melihat kejadian tersebut, korban sempat terpeleset ke sungai sehingga korban tersengat arus listrik yang korban pakai sendiri.
"Melihat hal tersebut saksi langsung mematikan arus listrik dan memanggil beberapa temannya untuk mengangkat korban ke atas bantaran sungai,"katanya.
Kapolsek mengatakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat diangkat ke atas bantaran sungai.
"Kita yang mendapatkan laporan dari warga pun langsung melakukan pengamanan di tempat kejadian dan langsung berkoordinasi dengan unit identifikasi Polresta Banda Aceh,"katanya.
Hasil koordinasi dengan pihak keluarga kata Kapolsek, mereka menolak untuk dilakukan visum et revertum.
“kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan penyetruman ikan menggunakan aliran listrik karena membahayakan ekosistem dan merusak lingkungan. Listrik yang digunakan untuk melumpuhkan ikan mungkin tegangannya tidak tinggi namun, bisa ikut mematikan hewan kecil yang ada disekitarnya. Selain itu juga membahayakan untuk diri kita sendiri," Kapolsek.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020