Guru pendidikan anak usia dini di Aceh yang mendatangi rumah murid-murid untuk proses belajar mengajar di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Ketua PAUD Rumah Aneuk Nanggroe Rizky Sopya di Banda Aceh, Selasa mengatakan kunjungan guru ke rumah anak didik untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berlangsung.
"Pandemi COVID-19 membuat proses belajar mengajar tatap muka tidak bisa dilakukan. Sebagai alternatif, maka kami mengunjungi anak didik di rumah mereka untuk proses belajar mengajar," kata Rizky Sopya.
Rizky Sopya menyebutkan saat ini PAUD Ruman mendidik 83 anak-anak usia dini. Sebagian mereka merupakan anak dari keluarga ekonomi kurang mampu dan tidak dibebankan biaya pendidikan.
Rizky Sopya mengatakan kunjungan belajar guru ke rumah anak didik sudah berlangsung sejak Maret 2020. Kunjungan tersebut tidak dilakukan setiap hari, tetapi empat hari setiap dua minggu.
"Setiap kali kunjungan, dua guru PAUD Ruman mendatangi tiga sampai lima rumah. Sebelum dikunjungi, guru yang bertugas menghubungi orang tua mereka," kata Rizky Sopya.
Kendala progam kunjungan guru ke rumah anak didik tersebut, kata Rizky Sopya, di antaranya nomor telepon orang tua anak tidak aktif. Kemudian, ada orang tua anak tidak bisa baca tulis.
"Orang tua tidak baca tulis menjadi kendala karena tidak bisa membaca modul belajar. Sebab, orang tua juga memberi pendampingan belajar mengajar berdasarkan modul tersebut," kata Rizky Sopya.
Menyangkut dengan biaya pendidikan, Rizky Sopya mengatakan berasal dari donasi masyarakat. Donasi tersebut dikumpulkan melalui lelang di media sosial yang dilakukan setiap tahun.
"Kami berencana akan membuka kelas tatap muka secara terbatas pada September mendatang. Namun, itu juga tergantung dari pemerintah, kapan kelas tatap muka ini berlangsung. Jika belum bisa, kami tetap melakukan kunjungan ke rumah anak didik," kata Rizky Sopya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Ketua PAUD Rumah Aneuk Nanggroe Rizky Sopya di Banda Aceh, Selasa mengatakan kunjungan guru ke rumah anak didik untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berlangsung.
"Pandemi COVID-19 membuat proses belajar mengajar tatap muka tidak bisa dilakukan. Sebagai alternatif, maka kami mengunjungi anak didik di rumah mereka untuk proses belajar mengajar," kata Rizky Sopya.
Rizky Sopya menyebutkan saat ini PAUD Ruman mendidik 83 anak-anak usia dini. Sebagian mereka merupakan anak dari keluarga ekonomi kurang mampu dan tidak dibebankan biaya pendidikan.
Rizky Sopya mengatakan kunjungan belajar guru ke rumah anak didik sudah berlangsung sejak Maret 2020. Kunjungan tersebut tidak dilakukan setiap hari, tetapi empat hari setiap dua minggu.
"Setiap kali kunjungan, dua guru PAUD Ruman mendatangi tiga sampai lima rumah. Sebelum dikunjungi, guru yang bertugas menghubungi orang tua mereka," kata Rizky Sopya.
Kendala progam kunjungan guru ke rumah anak didik tersebut, kata Rizky Sopya, di antaranya nomor telepon orang tua anak tidak aktif. Kemudian, ada orang tua anak tidak bisa baca tulis.
"Orang tua tidak baca tulis menjadi kendala karena tidak bisa membaca modul belajar. Sebab, orang tua juga memberi pendampingan belajar mengajar berdasarkan modul tersebut," kata Rizky Sopya.
Menyangkut dengan biaya pendidikan, Rizky Sopya mengatakan berasal dari donasi masyarakat. Donasi tersebut dikumpulkan melalui lelang di media sosial yang dilakukan setiap tahun.
"Kami berencana akan membuka kelas tatap muka secara terbatas pada September mendatang. Namun, itu juga tergantung dari pemerintah, kapan kelas tatap muka ini berlangsung. Jika belum bisa, kami tetap melakukan kunjungan ke rumah anak didik," kata Rizky Sopya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020