Sebanyak 51 nelayan yang dibebaskan dari Thailand kini sudah tiba di Kabupaten Aceh Timur, Rabu (6/10) pagi dan diharuskan menjalani isolasi mandiri.

"Meskipun mereka telah menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya semua  dinyatakan negatif tetapi mereka tetap harus menjalani isolasi selama 14 terhitung sejak tiba guna mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19 di daerah ini,"kata Bupati Aceh Timur Hasballah disela-sela penyambutan ke-51 nelayan di Pendopo Idi, Rabu (6/10) pagi.

"Kepada tim gugus tugas penanganan COVID-19 Aceh Timur saya minta juga untuk selalu memantau kodisi mereka,"katanya lagi.

Bupati juga mengapresiasi atas kerja keras terhadap semua pihak yang terlibat dalam pemulangan puluhan nelayan asal Aceh dari Thailand, mulai dari lobi pihak KBRI di Bangkok, untuk membebaskan para nelayan dan bisa kembali ke kampung halaman.

"Ke-51 nelayan ini bukan seluruhnya penduduk Aceh Timur, melainkan nelayan dari beberapa daerah. Rinciannya, 42 orang dari Aceh Timur, 4 orang dari Aceh Utara, 2 orang dari Pidie Jaya, 2 orang dari Aceh Tamiang, dan 1 orang dari Lhoksehmawe,"sebut bupati.

Ia juga menyerahkan bantuan Rp5 juta plus bingkisan.

"Semoga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga, minimal terbantu selama pandemi COVID-19,"kata Rocky.

Sebagaimana diketahui, puluhan nelayan tersebut ditangkap otoritas Thailand, 21 Februari 2020. Saat itu, KM Perkasa Mahera dan KM Voltus, sedang dalam berada diperairan Pulau Andaman. Saat itu, 27 ABK dalam dua kapal itu ditangkap dan di bawa ke negara Thailand, tetapi tiga nelayan dalam katagori anak-anak telah dipulangkan sebelumnya.

 

Pewarta: Hayaturahmah

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020