Mengabdikan diri di tanah kelahiran tentu akan berkorelasi dengan emosional dan tantangan tersendiri bagi Ipda Herman Saputra Amd. Pria kelahiran Krueng Mane 23 Mei 1981 itu kini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Muara Batu.
"Saya bangga menjadi seorang polisi, apalagi saat ini dipercaya menjabat Kapolsek Muara Batu. Ini menjadi tantangan penuh emosional buat saya untuk mengabdi di kampung halaman sendiri,"kata Ipda Herman Saputra di salah satu cafe di Kota Lhokseumawe, Senin (19/10).
Bagi Ipda Herman, meskipun terdapat banyak sanak saudara di wilayah hukum yang dipimpinnya, namun dia (Ipda Herman) tetap melaksanakan tugas secara profesional dan tidak pandang bulu.
"Hukum harus tetap ditegakkan, tanpa pandang bulu," kata perwira pertama dengan satu balok di pundaknya itu.
Pria yang memiliki hobi olahraga voli itu dilantik sebagai Kapolsek Muara Batu oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, Kamis (17/9). Ia menggantikan Iptu Tarmizi yang pindah tugas ke Panit 4 Subnit 1 Ditintelkam Polda Aceh.
Ipda Herman Saputra mengawali karir dari Bintara Polisi tahun 2004 dan bertugas di Polres Bireuen sebagai Kanit 2 Intelkam, kemudian lulus Sekolah Inspektur Polisi (SIP) tahun 2019 bertugas di Polres Aceh Barat Daya (Abdya) sebagai Kanit 2 Intelkam.
"Alhamdulillah setahun setelah lulus SIP, saya dimutasi di Polres Lhokseumawe dan diberi kepercayaan menjabat sebagai Kapolsek Muara Batu,"katanya.
Berbagai penghargaan telah didapatkan oleh Ipda Herman dalam karirnya sebagai anggota kepolisian, seperti penghargaan pengungkapan ladang ganja pada tahun 2008 dan pengungkapan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu di wilayah hukum Polres Bireuen.
Sosok Ipda Herman tak asing lagi bagi warga Kecamatan Muara Batu. Anak kedua dari lima bersaudara pasangan Bapak Abdullah M Amin (Alm) dan Ibu Juairiah itu merupakan putra asli daerah tersebut dan telah menghabiskan sebagian waktu kecilnya di ujung Kabupaten Aceh Utara tersebut.
Herman Kecil memang sudah bercita-cita menjadi polisi. Do'a dari kedua orang tuanya lah, hingga pencapaian itu bisa diraihnya. Apalagi, bisa menjadi orang nomor satu di satuan wilayah tempat tanah kelahirannya sendiri.
"Sejak kecil saya sudah bercita-cita menjadi polisi dan ingin membanggakan kedua orang tua, serta ingin menunjukkan bahwa putra-putri Kecamatan Muara Batu juga bisa menjadi abdi negara,"kata sosok Kapolsek yang khas dengan senyum simpul nan humanis ini.
Ipda Herman mengisahkan, dibalik semua capaian itu, dirinya harus melalui perjuangan berat demi meraih cita-citanya sebagai anggota kepolisian. Mengingat terlahir dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan.
"Kesan yang paling teringat dibenak saya saat sebelum menjadi polisi adalah ketika pergi sekolah harus menempuh jarak delapan kilometer dengan berjalan kaki dan melewati tambak milik warga dan bahkan ketika SMA, harus mendayung sepeda tiap hari dengan jarak sekitar 20 kilometer untuk menuju sekolah,"katanya mengisahkan.
"Kadang-kadang baru sampai dirumah setelah magrib, jika ada kegiatan pelajaran tambahan, namun segala rintangan tersebut saya anggap sebagai motivasi dalam meraih cita-cita,"kata Ipda Herman.
Oleh sebab itu, dirinya berpesan kepada seluruh kawula muda agar dapat memanfaatkan waktu dengan hal-hal positif dan hindari segala perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, salah satunya jauhi narkoba, karena narkoba dapat menghentikan cita-cita di masa depan.
"Yakinlah pada diri sendiri, bahwa kita bisa jika masih ada kemauan,"katanya.
Bisa berbagi dengan sesama, kata suami Herika Nofita Amd Keb itu merupakan suatu hal kebahagiaan, maka dari itu sebagai Kapolsek dirinya memiliki program blusukan ke wilayah hukumnya untuk mengunjungi masyarakat dengan menamakannya "program satu bersama masyarakat".
"Dalam progam tersebut saya akan terus turun ke lapangan atau desa, untuk menampung keluhan masyarakat mengenai situasi kamtibmas, serta mendata masyarakat kurang mampu untuk kami berikan bantuan sosial seadanya demi memberikan kelangsungan hidup bagi yang layak membutuhkannya, apalagi di saat situasi pandemi COVID-19 sekarang ini,"kata Ipda Herman Saputra.
"Kita juga turut serta merangkul semua masyarakat secara bersama untuk saling menjaga kamtibmas di Kecamatan Muara Batu, sehingga dengan begitu keamanan akan lebih kondusif,"katanya.
Menjadi orang nomor satu di Polsek Muara Batu, tak membuatnya bangga. Sebab, bagi ayah dengan satu anak ini, jabatan tersebut hanyalah titipan sementara sebagai amanah yang nantinya harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT, pimpinan dan masyarakat.
"Saya bersama para anggota Polsek Muara Batu akan terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat, seperti tugas kewajiban polisi yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, walaupun tidak semuanya diterima dengan baik,"kata Ipda Herman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Saya bangga menjadi seorang polisi, apalagi saat ini dipercaya menjabat Kapolsek Muara Batu. Ini menjadi tantangan penuh emosional buat saya untuk mengabdi di kampung halaman sendiri,"kata Ipda Herman Saputra di salah satu cafe di Kota Lhokseumawe, Senin (19/10).
Bagi Ipda Herman, meskipun terdapat banyak sanak saudara di wilayah hukum yang dipimpinnya, namun dia (Ipda Herman) tetap melaksanakan tugas secara profesional dan tidak pandang bulu.
"Hukum harus tetap ditegakkan, tanpa pandang bulu," kata perwira pertama dengan satu balok di pundaknya itu.
Pria yang memiliki hobi olahraga voli itu dilantik sebagai Kapolsek Muara Batu oleh Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, Kamis (17/9). Ia menggantikan Iptu Tarmizi yang pindah tugas ke Panit 4 Subnit 1 Ditintelkam Polda Aceh.
Ipda Herman Saputra mengawali karir dari Bintara Polisi tahun 2004 dan bertugas di Polres Bireuen sebagai Kanit 2 Intelkam, kemudian lulus Sekolah Inspektur Polisi (SIP) tahun 2019 bertugas di Polres Aceh Barat Daya (Abdya) sebagai Kanit 2 Intelkam.
"Alhamdulillah setahun setelah lulus SIP, saya dimutasi di Polres Lhokseumawe dan diberi kepercayaan menjabat sebagai Kapolsek Muara Batu,"katanya.
Berbagai penghargaan telah didapatkan oleh Ipda Herman dalam karirnya sebagai anggota kepolisian, seperti penghargaan pengungkapan ladang ganja pada tahun 2008 dan pengungkapan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu di wilayah hukum Polres Bireuen.
Sosok Ipda Herman tak asing lagi bagi warga Kecamatan Muara Batu. Anak kedua dari lima bersaudara pasangan Bapak Abdullah M Amin (Alm) dan Ibu Juairiah itu merupakan putra asli daerah tersebut dan telah menghabiskan sebagian waktu kecilnya di ujung Kabupaten Aceh Utara tersebut.
Herman Kecil memang sudah bercita-cita menjadi polisi. Do'a dari kedua orang tuanya lah, hingga pencapaian itu bisa diraihnya. Apalagi, bisa menjadi orang nomor satu di satuan wilayah tempat tanah kelahirannya sendiri.
"Sejak kecil saya sudah bercita-cita menjadi polisi dan ingin membanggakan kedua orang tua, serta ingin menunjukkan bahwa putra-putri Kecamatan Muara Batu juga bisa menjadi abdi negara,"kata sosok Kapolsek yang khas dengan senyum simpul nan humanis ini.
Ipda Herman mengisahkan, dibalik semua capaian itu, dirinya harus melalui perjuangan berat demi meraih cita-citanya sebagai anggota kepolisian. Mengingat terlahir dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan.
"Kesan yang paling teringat dibenak saya saat sebelum menjadi polisi adalah ketika pergi sekolah harus menempuh jarak delapan kilometer dengan berjalan kaki dan melewati tambak milik warga dan bahkan ketika SMA, harus mendayung sepeda tiap hari dengan jarak sekitar 20 kilometer untuk menuju sekolah,"katanya mengisahkan.
"Kadang-kadang baru sampai dirumah setelah magrib, jika ada kegiatan pelajaran tambahan, namun segala rintangan tersebut saya anggap sebagai motivasi dalam meraih cita-cita,"kata Ipda Herman.
Oleh sebab itu, dirinya berpesan kepada seluruh kawula muda agar dapat memanfaatkan waktu dengan hal-hal positif dan hindari segala perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, salah satunya jauhi narkoba, karena narkoba dapat menghentikan cita-cita di masa depan.
"Yakinlah pada diri sendiri, bahwa kita bisa jika masih ada kemauan,"katanya.
Bisa berbagi dengan sesama, kata suami Herika Nofita Amd Keb itu merupakan suatu hal kebahagiaan, maka dari itu sebagai Kapolsek dirinya memiliki program blusukan ke wilayah hukumnya untuk mengunjungi masyarakat dengan menamakannya "program satu bersama masyarakat".
"Dalam progam tersebut saya akan terus turun ke lapangan atau desa, untuk menampung keluhan masyarakat mengenai situasi kamtibmas, serta mendata masyarakat kurang mampu untuk kami berikan bantuan sosial seadanya demi memberikan kelangsungan hidup bagi yang layak membutuhkannya, apalagi di saat situasi pandemi COVID-19 sekarang ini,"kata Ipda Herman Saputra.
"Kita juga turut serta merangkul semua masyarakat secara bersama untuk saling menjaga kamtibmas di Kecamatan Muara Batu, sehingga dengan begitu keamanan akan lebih kondusif,"katanya.
Menjadi orang nomor satu di Polsek Muara Batu, tak membuatnya bangga. Sebab, bagi ayah dengan satu anak ini, jabatan tersebut hanyalah titipan sementara sebagai amanah yang nantinya harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT, pimpinan dan masyarakat.
"Saya bersama para anggota Polsek Muara Batu akan terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat, seperti tugas kewajiban polisi yakni melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, walaupun tidak semuanya diterima dengan baik,"kata Ipda Herman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020