Pemerintah mendorong produk UMKM berorientasi ekspor seperti produk olahan singkong yang dihasilkan PT Alpha Gemilang Sejahtera di Deliserdang, Sumatera Utara
"Ekspor produk dari singkong yang dilakukan PT Alpha Gemilang Sejahtera menunjukkan masih banyaknya potensi ekspor Indonesia," ujar Wakil Mendag Sumut, Jerry Sambuaga di Deliserdang, Sabtu.
Kalau semua komoditas digarap serius, maka semuanya bisa diekspor, seperti singkong.
“Itu menjadi contoh bahwa potensi sebenarnya ada di depan kita. Tinggal kreatifitas dan keseriusan kita saja dalam mengolah dan memasarkannya," ujar Wamendag.
Untuk itu, katanya, pemerintah mengajak seluruh pelaku usaha untuk terus menggali potensi ekspor.
Wamendag menegaskan, Kemendag punya perangkat dan program-program untuk mendukung munculnya produk-produk alternatif dalam perdagangan dan ekspor.
"Kemendag punya Direktorat Bina Usaha, ada Dirjen Peningkatan Ekspor Nasional yang memiliki program-program pembinaan yang komprehensif dan integratif yang bisa dimanfaatkan pengusaha," katanya.
Termasuk ada Atase Perdagangan, ITPC dan FTA Centre yang selalu siap sedia mendampingi dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha.
"Mari semua pelaku usaha bekerja sama dengan Kemendag," ujarnya.
Ketua Asosiasi UMKM Sumut, Ujiannya Sianturi, mengatakan, produk keripik singkong itu sudah sejak beberapa tahun silam diekspor.
"Sekarang ekspor keripik singkong itu ke Malaysia dan Korea Selatan," katanya.
Menurut dia, pandemi COVID-19 sempat mengganggu ekspor Sumut mulai dari volume ekspor yang berkurang hingga harga jual yang turun dari Rp8.000 per kg menjadi Rp6.000 per kg.
"Syukur, saat ini ekspor produk olahan singkong di bawah bendera PT Alpha Gemilang Sejahtera ke Korea Selatan ada dengan nilai Rp3 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Ekspor produk dari singkong yang dilakukan PT Alpha Gemilang Sejahtera menunjukkan masih banyaknya potensi ekspor Indonesia," ujar Wakil Mendag Sumut, Jerry Sambuaga di Deliserdang, Sabtu.
Kalau semua komoditas digarap serius, maka semuanya bisa diekspor, seperti singkong.
“Itu menjadi contoh bahwa potensi sebenarnya ada di depan kita. Tinggal kreatifitas dan keseriusan kita saja dalam mengolah dan memasarkannya," ujar Wamendag.
Untuk itu, katanya, pemerintah mengajak seluruh pelaku usaha untuk terus menggali potensi ekspor.
Wamendag menegaskan, Kemendag punya perangkat dan program-program untuk mendukung munculnya produk-produk alternatif dalam perdagangan dan ekspor.
"Kemendag punya Direktorat Bina Usaha, ada Dirjen Peningkatan Ekspor Nasional yang memiliki program-program pembinaan yang komprehensif dan integratif yang bisa dimanfaatkan pengusaha," katanya.
Termasuk ada Atase Perdagangan, ITPC dan FTA Centre yang selalu siap sedia mendampingi dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha.
"Mari semua pelaku usaha bekerja sama dengan Kemendag," ujarnya.
Ketua Asosiasi UMKM Sumut, Ujiannya Sianturi, mengatakan, produk keripik singkong itu sudah sejak beberapa tahun silam diekspor.
"Sekarang ekspor keripik singkong itu ke Malaysia dan Korea Selatan," katanya.
Menurut dia, pandemi COVID-19 sempat mengganggu ekspor Sumut mulai dari volume ekspor yang berkurang hingga harga jual yang turun dari Rp8.000 per kg menjadi Rp6.000 per kg.
"Syukur, saat ini ekspor produk olahan singkong di bawah bendera PT Alpha Gemilang Sejahtera ke Korea Selatan ada dengan nilai Rp3 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020