Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggandeng toko ritel Alfamart sebagai upaya mendukung dan mengembangkan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui pelatihan manajemen ritel dan kurasi produk, dipusatkan di Aula DPMTSP Aceh Barat.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang untuk pelaku UMKM memasarkan produknya di gerai-gerai Alfamart,” kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Barat, Erdian Mourny dalam keterangan diterima di Aceh Barat, Selasa.
Menurutnya, melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berharap produk UMKM di Aceh Barat nantinya dapat semakin maju dan dapat dipasarkan secara luas melalui toko ritel, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat khususnya pelaku usaha kecil.
Erdian mengatakan, pelatihan ini diikuti oleh 29 pelaku UMKM di Kabupaten Aceh Barat, dengan membawa produk masing-masing untuk dikurasi serta mendapatkan materi pelatihan tentang standarisasi produk mulai dari perizinan sampai kemasan dari manajemen Alfamart.
Pelatihan manajemen ritel dan kurasi produk yang diinisiasi oleh Alfamart bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPK & UKM) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dilaksanakan di Aula Kantor DPMPTSP Aceh Barat.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengapresiasi upaya yang dilakukan Alfamart untuk memberikan pemahaman dan pelatihan manajemen ritel serta kurasi produk para pelaku UMKM di Kabupaten Aceh Barat.
“Ada banyak sekali pelaku UMKM di Aceh Barat mulai dari produk pangan hingga kerajinan tangan namun pemasaran masih terbatas di daerah saja. Tentu, kami berharap kerja sama ini akan terus terjalin dalam mendukung UMKM naik kelas,” kata Erdian Mourny.
Regional Corporate Communications Alfamart, Budi Santoso mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong para pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produknya sampai keluar daerah bahkan nasional.
Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya memberikan pemahaman dan pendampingan serta mengkurasi produk mereka untuk dapat bersaing di pasar.
Menurutnya, permasalahan utama yang sering dihadapi para pelaku UMKM adalah permodalan dan pemasaran, sehingga hal ini menjadi hal dasar yang mengganggu perkembangan para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan dan memasarkan produknya.
“Kita bersinergi dengan pemerintah kota/kabupaten, DPMPTSP, dan DPPK & UKM untuk memastikan para pelaku UMKM ini mendapat pemahaman dan strategi yang tepat dalam mengelola bisnisnya. Dengan begitu, Alfamart berharap mereka mempunyai manajemen pengelolaan yang baik dalam mengembangkan bisnis nya,” kata Budi.
Pihaknya juga terus menggandeng para pelaku UMKM untuk naik kelas melalui berbagai upaya, salah satunya memberikan pemahaman manajemen ritel.
“Kami juga memberikan kesempatan untuk para pelaku UMKM memasarkan produknya di gerai-gerai Alfamart,” demikian Budi.
Salah satu peserta pelatihan, pelaku usaha Talam Durian Cut Abang Kabupaten Aceh Barat, Cut Tria mengatakan dirinya sangat terbantu dengan adanya kegiatan pelatihan ini.
“Semakin jelas informasi terkait alur dan standarisasi ritel moderen, semakin kami memahami aspek apa saja dalam usaha kami yang perlu kami kembangkan agar sesuai dengan standar ritel moderen,” katanya.