Sejumlah instansi terkait di Kabupaten Aceh Timur ikut membahas berbagai isu stunting dalam Pertemuan Forum Group Diskusi (FGD) yang dilaksanakan di Aula Setdakab Aceh Timur, Rabu.

"FGD ini sebagai upaya bersama untuk mewujudkan pembangunan berbasis kependudukan dari segala lintas sektor terkait yang sistematis dan bersinergi," kata Asisten Pemerintahan Syahrizal Fauzi dalam FGD Pencegahan dan Penanganan Stunting di Idi, Rabu.

Dikatakannya, pertemuan FGD tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kegiatan tersebut nantinya dapat membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Advokasi Lintas Sektor Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga-Kencana).

"Setelah terbentuknya pokja advokasi diharap adanya upaya lebih konkrit dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di Aceh Timur dengan melibatkan mitra kerja terkait," kata Syahrizal.

Ditambahkan, stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal kehidupan seorang anak yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. 

"Stunting tidak hanya tubuh yang pendek, tetapi stunting juga memiliki banyak dampak buruk untuk anak termasuk kecerdasan dan kesehatan anak di masa akan datang," kata Syahrizal.

Perlu ditegaskan, FGD pencegahan dan penanganan stunting diharapkan dapat mensinergikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait lainnya. 

"Tak hanya itu, tetapi nantinya juga dapat menyamakan persepsi bahwa dengan upaya bersama kita dapat menurunkan angka prevalensi stunting di Aceh Timur," katanya.

Sementara Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh Timur Zainal Abidin mengatakan FGD tersebut untuk menggali informasi diberbagai OPD dan memecahkan masalah yang ditemukan serta memberikan solusi. 

"Masukan dan informasi dalam FGD ini sangat bermanfaat sebagai langkah penanganan stunting di Aceh Timur," kata dia.

Pertemuan tersebut diharapkan mampu memberikan banyak masukan dan pemikiran serta gagasan yang bermanfaat dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah ini, karena sejak tahun 2019 menjadi lokasi Fokus (Lokus) stunting di 20 desa di Aceh Timur. 

"Sehingga dimasa yang akan datang terbebas dari stunting dan dapat menyongsong bonus demografi dengan generasi milenial yang tangguh," demikian Zainal Abidin. 


 

Pewarta: Hayaturrahmah

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020