Banjir yang merendam sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mulai surut secara perlahan sejak sore tadi, menyusutnya air juga disebabkan hujan berhenti menguyur di daerah itu.

Seorang warga Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Jaharuddin yang dihubungi di Aceh Utara, Minggu malam, membenarkan bahwa banjir di desanya sudah surut secara bertahap- tahap.

"Di desa kami airnya sudah mulai surut sejak sore tadi, dan malam ini ada warga yang sudah pulang ke rumahnya untuk membersihkan rumah dari sisa lumpur," kata Jaharuddin yang juga mantan kepala desa Lubok Pusaka.

Sementara di ibukota Kabupaten Aceh Utara yakni di Lhoksukon dilaporkan banjirnya juga sudah mulai surut, sementara listrik yang sebelumnya ikut padam sudah hidup kembali.

"Airnya mulai surut juga, meski demikian air di badan jalan nasional masih menyeberang, sementara listrik baru 30 menit lalu hidup," kata Zulkifli, warga Lhoksukon.

Sementara Camat Lhoksukon, Saifuddin juga menyebut bahwa ketinggian air di Kota Lhoksukon mulai menyusut hingga beberapa sentimeter.

Dia menjelaskan sejak pagi hingga pukul 18.00 WIB tadi, airnya sudah mulai surut berkisar 20 sentimeter.

Sebelumnya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Amir Hamzah di Lhoksukon, mengatakan, kecamatan terdampak banjir untuk hari ini sudah berkurang, tinggal 16 kecamatan lagi dari sebelumnya 22 kecamatan.

Banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah sungai di Aceh Utara mengakibatkan rumah dan lahan pertanian terendam yang tersebar di sejumlah kecamatan dengan intensitas parah, sedang dan ringan.

Ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter, bahkan di tempat tertentu ketinggian airnya mencapai 2, 5 meter.

 

Pewarta: M Zubir

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020