Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin bersama Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Alhaytar membahas persoalan pembangunan perbatasan dengan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting.
"Aceh dan Sumatera Utara ini kan tetangga, saling terkait, jadi pertemuan ini mendiskusikan persoalan perbatasan bagaimana dua daerah ini saling mendukung untuk kemajuan bersama,” kata Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Dahlan mengatakan, pertemuan tersebut membahas persoalan pembangunan kawasan perbatasan antara Aceh dengan Sumatera Utara, yaitu wilayah Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Tenggara, dan Aceh Tamiang.
"Pembangunan tersebut akan dilakukan secara konferensif, meliputi ekonomi, investasi, serta sektor lainnya," ujarnya.
Dahlan menyebutkan, Edy Rahmayadi dan Baskami Ginting menyambut baik ide pembangunan kawasan perbatasan Aceh-Sumut tersebut, dan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan lanjutan terkait persoalan teknis.
“Nanti DPRD Sumut akan duduk lagi dengan DPRA, akan kita agendakan lagi, begitu juga antara eksekutif Aceh dengan eksekutif Sumatera Utara,” kata politikus Partai Aceh itu.
Dalam pertemuan itu, kata Dahlan, Edy Rahmayadi langsung meminta jajaran Pemerintah Provinsi Sumut untuk menyusun pertemuan lanjutan dengan Pemerintah Aceh.
Pertemuan dengan pimpinan Provinsi Sumut itu diinisiasi oleh Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Alhaytar pasca dilakukan kunjungan ke kawasan Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang beberapa waktu lalu.
“Pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan itu. Ada banyak aspirasi dari masyarakat di perbatasan,” ujarnya.
Selain bertemu dengan Edy Rahmayadi dan Baskami Ginting, Wali Nanggroe dan Ketua DPRA juga melakukan silaturrahmi dengan Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjen Hasanuddin yang juga mantan Panglima Kodam Iskandar Muda.
Pertemuan itu dilakukan di Markas Kodam I Bukit Barisan, dalam silaturrahmi itu, Wali Nanggroe dan Ketua DPRA juga menyampaikan ide pembangunan kawasan perbatasan Aceh-Sumatera Utara tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Aceh dan Sumatera Utara ini kan tetangga, saling terkait, jadi pertemuan ini mendiskusikan persoalan perbatasan bagaimana dua daerah ini saling mendukung untuk kemajuan bersama,” kata Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Dahlan mengatakan, pertemuan tersebut membahas persoalan pembangunan kawasan perbatasan antara Aceh dengan Sumatera Utara, yaitu wilayah Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Tenggara, dan Aceh Tamiang.
"Pembangunan tersebut akan dilakukan secara konferensif, meliputi ekonomi, investasi, serta sektor lainnya," ujarnya.
Dahlan menyebutkan, Edy Rahmayadi dan Baskami Ginting menyambut baik ide pembangunan kawasan perbatasan Aceh-Sumut tersebut, dan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan lanjutan terkait persoalan teknis.
“Nanti DPRD Sumut akan duduk lagi dengan DPRA, akan kita agendakan lagi, begitu juga antara eksekutif Aceh dengan eksekutif Sumatera Utara,” kata politikus Partai Aceh itu.
Dalam pertemuan itu, kata Dahlan, Edy Rahmayadi langsung meminta jajaran Pemerintah Provinsi Sumut untuk menyusun pertemuan lanjutan dengan Pemerintah Aceh.
Pertemuan dengan pimpinan Provinsi Sumut itu diinisiasi oleh Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Alhaytar pasca dilakukan kunjungan ke kawasan Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang beberapa waktu lalu.
“Pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan itu. Ada banyak aspirasi dari masyarakat di perbatasan,” ujarnya.
Selain bertemu dengan Edy Rahmayadi dan Baskami Ginting, Wali Nanggroe dan Ketua DPRA juga melakukan silaturrahmi dengan Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjen Hasanuddin yang juga mantan Panglima Kodam Iskandar Muda.
Pertemuan itu dilakukan di Markas Kodam I Bukit Barisan, dalam silaturrahmi itu, Wali Nanggroe dan Ketua DPRA juga menyampaikan ide pembangunan kawasan perbatasan Aceh-Sumatera Utara tersebut.
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020