Jalan Lintas kecamatan di antaranya di Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara hingga Kamis siang masih sulit diterobos kendaraan baik roda dua maupun kendaraan roda empat, karena banjir masih merendam kawasan itu dengan ketinggian air bervariasi di badan jalan.
Lintasan itu dari Simpang Empat, Alue Puteh, Kecamatan Baktiya- Blang Geulumpang, Kecamatan Seunuddon, titik terendam di antaranya di kawasan Cot Kumbang dan Alue Serdang dengan ketinggian air di beberapa titik masih selutut orang dewasa.
"Air di ruas badan jalan saat ini masih selutut orang dewasa, sehingga sulit diterobos menggunakan kendaraan, tetapi sudah mulai surut perlahan," kata Muhammad Sufli, pengguna jalan itu, yang juga Keuchik Gampong Alue Buya, Kecamatan Baktiya, Kamis.
Dijelaskan tidak sedikit pengguna jalan sejak beberapa hari lalu terjebak banjir hingga sepeda motor mereka mogok atau mati karena nekat menerobos.
Apalagi, di lokasi tertentu sepanjang jalan itu juga terdapat lubang di badan jalan, tentunya harus ekstra berhati- hati saat melintasi jalan dimaksud.
"Ada juga pengguna jalan yang mendorong sepeda motornya saat melintasi, karena khawatir motornya akan mogok bila terjebak di lubang badan jalan," katanya.
Meski harus mendorong kendaraaannya bagi sepeda motor dan berjalan pelan- pelan, para pengguna jalan tetap saja menerobos untuk berbagai kepentingan.
Di Kecamatan Baktiya sendiri data yang diterima masih ada sejumlah rumah yang terendam banjir di antaranya di Matang Kumbang, Cot Kumbang, Cot Ulaya, Alue Serdang dan gampong lainnya.
Tak hanya Baktiya, sejumlah gampong di 9 kecamatan lainnya di Kabupaten Aceh Utara juga masih terendam banjir, namun terparah saat ini berada di Kecamatan Baktiya Barat.
Di Baktiya Barat, sejumlah korban banjir masih bertahan di tempat pengungsian hingga Kamis siang, karena rumah mereka masih terendam dengan ketinggian air bervariasi, begitu juga dengan akses jalan yang masih terganggu.
Selain Baktiya dan Baktiya Barat, data dari pihak IPSM Aceh Utara yang diterima tadi malam, kecamatan yang masih tergenang banjir antara lain Lhoksukon, Lapang, Tanah Luas, Tanah Pasir, Samudera, Nibong, Matangkuli dan Kecamatan Pirak Timu.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Amir Hamzah mengatakan bahwa data kondisi banjir tersebut bisa berubah-ubah setiap waktu, begitu juga dengan ketinggian air yang merendam pemukiman penduduk.
"Kita mengimbau kepada keuchik (kepala desa), juga sesuai instruksi Bapak Bupati agar melaporkan perkembangan situasi banjir di gampongnya ke pihak kecamatan untuk diteruskan ke kita, semisal ada pengungsi yang belum mendapat bantuan, rumah terendam bertambah dan informasi penting lainnya," terang Amir Hamzah dihubungi tadi malam.
Diberitakan sebelumnya, banjir akibat curah hujan tinggi yang diperparah meluapnya air sungai dan jebolnya tanggul di beberapa titik mengakibatkan 23 kecamatan ikut terdampak dengan ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga 2,5 meter di tempat tertentu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Lintasan itu dari Simpang Empat, Alue Puteh, Kecamatan Baktiya- Blang Geulumpang, Kecamatan Seunuddon, titik terendam di antaranya di kawasan Cot Kumbang dan Alue Serdang dengan ketinggian air di beberapa titik masih selutut orang dewasa.
"Air di ruas badan jalan saat ini masih selutut orang dewasa, sehingga sulit diterobos menggunakan kendaraan, tetapi sudah mulai surut perlahan," kata Muhammad Sufli, pengguna jalan itu, yang juga Keuchik Gampong Alue Buya, Kecamatan Baktiya, Kamis.
Dijelaskan tidak sedikit pengguna jalan sejak beberapa hari lalu terjebak banjir hingga sepeda motor mereka mogok atau mati karena nekat menerobos.
Apalagi, di lokasi tertentu sepanjang jalan itu juga terdapat lubang di badan jalan, tentunya harus ekstra berhati- hati saat melintasi jalan dimaksud.
"Ada juga pengguna jalan yang mendorong sepeda motornya saat melintasi, karena khawatir motornya akan mogok bila terjebak di lubang badan jalan," katanya.
Meski harus mendorong kendaraaannya bagi sepeda motor dan berjalan pelan- pelan, para pengguna jalan tetap saja menerobos untuk berbagai kepentingan.
Di Kecamatan Baktiya sendiri data yang diterima masih ada sejumlah rumah yang terendam banjir di antaranya di Matang Kumbang, Cot Kumbang, Cot Ulaya, Alue Serdang dan gampong lainnya.
Tak hanya Baktiya, sejumlah gampong di 9 kecamatan lainnya di Kabupaten Aceh Utara juga masih terendam banjir, namun terparah saat ini berada di Kecamatan Baktiya Barat.
Di Baktiya Barat, sejumlah korban banjir masih bertahan di tempat pengungsian hingga Kamis siang, karena rumah mereka masih terendam dengan ketinggian air bervariasi, begitu juga dengan akses jalan yang masih terganggu.
Selain Baktiya dan Baktiya Barat, data dari pihak IPSM Aceh Utara yang diterima tadi malam, kecamatan yang masih tergenang banjir antara lain Lhoksukon, Lapang, Tanah Luas, Tanah Pasir, Samudera, Nibong, Matangkuli dan Kecamatan Pirak Timu.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Amir Hamzah mengatakan bahwa data kondisi banjir tersebut bisa berubah-ubah setiap waktu, begitu juga dengan ketinggian air yang merendam pemukiman penduduk.
"Kita mengimbau kepada keuchik (kepala desa), juga sesuai instruksi Bapak Bupati agar melaporkan perkembangan situasi banjir di gampongnya ke pihak kecamatan untuk diteruskan ke kita, semisal ada pengungsi yang belum mendapat bantuan, rumah terendam bertambah dan informasi penting lainnya," terang Amir Hamzah dihubungi tadi malam.
Diberitakan sebelumnya, banjir akibat curah hujan tinggi yang diperparah meluapnya air sungai dan jebolnya tanggul di beberapa titik mengakibatkan 23 kecamatan ikut terdampak dengan ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga 2,5 meter di tempat tertentu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020