Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengatakan bahwa wilayah kumuh di daerahnya berkurang berkat adanya program kota tanpa kumuh (Kotaku) dari 185,37 hektare (ha) menjadi 74,55 ha. 

"Terjadi pengurangan luasan kumuh dikarenakan keterlibatan semua pihak terutama adanya keterpaduan lintas sektor dan multi aktor terus berjalan, sehingga angka 185,37 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan dapat menjadi 74,55 hektare," kata Mawardi Ali, di Aceh Besar, Jumat. 

Mawardi menyampaikan, pada 2020 Kabupaten Aceh Besar mendapatkan empat lokasi baru sebagai dampingan program Kotaku, diantaranya dua gampong (desa) di Kecamatan Mesjid Raya, satu gampong di Kecamatan Baitussalam, dan gampong Lambaro Kecamatan Ingin Jaya. 

"Masing-masing gampong mendapatkan anggaran sebesar Rp 1  miliar melalui program Kotaku tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Askot mandiri program Kotaku untuk wilayah Aceh Besar Maya Keumala Dewi menyampaikan bahwa pada 2020 sudah dilakukan peningkatan kualitas infrastruktur terhadap empat lokasi baru tersebut. 

"Peningkatan itu berupa kegiatan air bersih untuk dua gampong di Kecamatan Masjid Raya, peningkatan kwalitas jalan dan drainase di Kecamatan Baitussalam dan Ingin Jaya," kata Maya. 

Sejauh ini, kata Maya, terjadi pengurangan luasan hektare kumuh yang sebelumnya berjumlah 185,37 hektar, kini berkurang menjadi 74,55 hektare. 

Dimana, lanjut Maya, sebesar 61,92 hektare diantaranya ditangani pada 2020 melalui dana bantuan pemerintah untuk masyarakat yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

"Jumlah 61,92 hektare merupakan pengurangan yang berada di lokasi baru dampingan program Kotaku sebanyak empat gampong," demikian ujar Maya. 
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020