Banda Aceh, 22/10 (Antaraaceh) - Sedikitnya enam unit rumah penduduk di Desa Bundar, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara hilang hanyut diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Alas beberapa hari lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Tenggara Rajadun yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu, menjelaskan banjir bandang pada 19 September 2014 itu mengakibatkan enam rumah hanyut selain juga rusak ringan, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

Aceh Tenggara merupakan salah satu daerah pegunungan di Aceh yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara.

Rajadun menjelaskan, selain rumah penduduk, badan jalan nasional sepanjang 100 meter di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) juga amblas, dan mengakibatkan tidak bisa dilintasi mobil berbadan besar (truk/bus).

"Setengah dari badan jalan nasional tersebut amblas ke Sungai Alas. Dan saat ini, ruas jalan yang menghubungkan Kutacane (Aceh Tenggara)-Blangkejeren (Gayo Lues) mengalami masalah bagi kendaraan besar pengangkut kebutuhan masyarakat," katanya menjelaskan.

Banjir bandang yang mengakibatkan meluapnya air Sungai Alas yang merupakan salah satu kawasan wisata di Aceh Tenggara itu juga berdampak terputusnya dua jembatan gantung, salah satunya di Desa Jati Sarah.

Saat ini, Rajadun menjelaskan kondisi cuaca di Aceh Tenggara secara umum yakni hujan yang dikhawatirkan terjadinya banjir susulan terutama di kawasan daerah aliran sungai (DAS).

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat khususnya yang bermukim di DAS agar tetap waspada pada musim penghujan ini karena bisa mengakibatkan banjir luapan seperti di sepanjang Sungai Alas.

"Kami mengimbau masyarakat agar waspada pada musim penghujan. Itu penting guna memperkecil korban akibat bencana alam yang bisa datang secara tiba-tiba," kata Rajudin menjelaskan.

Dipihak lain, Pemkab Aceh Tenggara telah membentuk dua posko siaga banjir di Kutacane, ibu kota kabupaten tersebut. Posko itu untuk melayani masyarakat yang membutuhkan informasi dan pertolongan jika terjadi bencana.

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014