Debit air sungai di wilayah hulu Kabupaten Aceh Tamiang dilaporkan naik secara tiba-tiba, sehingga mengakibatkan warga dalam dua desa yang tinggal di seberang sungai wilayah setempat tidak bisa menjalankan aktivitasnya.
"Biasanya kalau banjir transportasi getek tidak beroperasi. Warga dari masing-masing desa tidak bisa menyeberang," kata Sibram (33), warga Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang, Sabtu.
Dia menjelaskan di seberang sungai tersebut terdapat dua desa yakni Desa Batu Bedulang, Kecamatan Bandar Pusaka dan Desa Baling Karang, Kecamatan Sekerak.
Kata Sibram, dirinya ingin menyeberang dari Desa Batu Bedulang ke Desa Baling Karang, yaitu dua desa yang dibelah oleh daerah aliran sungai Tamiang. Namun gagal berangkat karena getek tidak melayani penyeberangan.
"Saya ada kerjaan proyek cetak kolam kelompok tani di Baling Karang. Hari ini terpaksa pulang dulu karena sungai lagi banjir," katanya.
Dari keterangan warga setempat, pada Sabtu, pagi, nahkoda getek masih sempat beberapa kali melayani masyarakat menyeberangi sungai. Namun secara tiba-tiba arus sungai naik, sekaligus hujan di wilayah hulu Aceh Tamiang.
"Di sini hujan gerimis, tapi di wilayah hulu mungkin deras, karena cuaca mendung. Tadi pagi getek masih berani melintas, karena pantai di dermaga masih tampak. Tapi sekarang ini sudah tenggelam pantainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
"Biasanya kalau banjir transportasi getek tidak beroperasi. Warga dari masing-masing desa tidak bisa menyeberang," kata Sibram (33), warga Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang, Sabtu.
Dia menjelaskan di seberang sungai tersebut terdapat dua desa yakni Desa Batu Bedulang, Kecamatan Bandar Pusaka dan Desa Baling Karang, Kecamatan Sekerak.
Kata Sibram, dirinya ingin menyeberang dari Desa Batu Bedulang ke Desa Baling Karang, yaitu dua desa yang dibelah oleh daerah aliran sungai Tamiang. Namun gagal berangkat karena getek tidak melayani penyeberangan.
"Saya ada kerjaan proyek cetak kolam kelompok tani di Baling Karang. Hari ini terpaksa pulang dulu karena sungai lagi banjir," katanya.
Dari keterangan warga setempat, pada Sabtu, pagi, nahkoda getek masih sempat beberapa kali melayani masyarakat menyeberangi sungai. Namun secara tiba-tiba arus sungai naik, sekaligus hujan di wilayah hulu Aceh Tamiang.
"Di sini hujan gerimis, tapi di wilayah hulu mungkin deras, karena cuaca mendung. Tadi pagi getek masih berani melintas, karena pantai di dermaga masih tampak. Tapi sekarang ini sudah tenggelam pantainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020