Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh Iskandar menegaskan pembukaan kembali objek wisata di ibu kota Provinsi Aceh itu untuk membantu perekonomian para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat. 

"Kenapa kita buka objek wisata, kita ingin ekonomi masyarakat juga bergeliat, terutama yang bergerak di UMKM," kata Iskandar di Banda Aceh, Rabu.

Iskandar mengatakan, sejak awal pandemi COVID-19 pada Maret hingga Juli 2020 lalu banyak tempat wisata tertutup hingga berimbas pada keterpurukan ekonomi rakyat. Karena itu, pembukaan lokasi wisata tersebut guna membangkitkan kembali geliat ekonomi. 

"Seperti seputaran wisata pantai Ulee Lheue, di sana terdapat 200 pedagang kecil yang berjualan, sekarang ekonomi mereka sudah bisa bangkit lagi," ujarnya.

Iskandar menyampaikan, setiap lokasi wisata di Banda Aceh semuanya ada tempat untuk pedagang kecil berjualan, sehingga dengan dibukanya kembali objek wisata itu sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. 

"Sekarang alhamdulillah perekonomian di Banda Aceh sudah mulai bergeliat kembali pasca dibukanya tempat wisata," katanya. 

Karena di tengah pandemi COVID-19, kata Iskandar, semua lokasi wisata di Banda Aceh dilakukan pembatasan kunjungan dengan penerapan protokol kesehatan, tidak seperti hari-hari biasanya. 

Pembatasan yang dilakukan itu seperti mewajibkan para pengunjung atau wisatawan untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

"Kita juga membuat pengaturan keluar masuk objek wisata yang lokasinya indor. Jadi tidak sekali masuk berkerumunan," ujar Iskandar. 

Dirinya berharap, dalam masa pandemi COVID-19 ini semua wisawatan harus saling menjaga diri dan lingkungan guna menghindari penyebaran virus tersebut.

Pewarta: Rahmat Fajri

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021