Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) terkait penyebab kematian gajah di Aceh Utara.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan labfor. Jadi, kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematian gajah di Aceh Timur," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Rabu.

Agus Arianto mengatakan tim mesis sudah melakukan nekropsi atau otopsi serta mengambil sampel gajah tersebut. Sampel tersebut dikirim ke laboratorium forensik Mabes Polri.

"Pemeriksaan di laboratorium forensik untuk memastikan penyebab kematian gajah tersebut. Dugaan sementara karena parasit," kata Agus Arianto menyebutkan.

Sebelum, gajah jinak bernama Otto ditemukan mati di Conservation Response Unit (CRU) Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (28/12/2020). Otto merupakan gajah jantan jinak yang ditangkap di Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya.

Sebelum kematian gajah tersebut, kata Agus Arianto, berdasarkan hasil pantauan pawang sehari sebelumnya, Otto terlihay lemas, kurang nafsu makan dan diare.

Mahout atau pawang melakukan komunikasi untuk meminta penanganan medis. Namun, Otto tidak terselamatkan atau mati, kata Agus Arianto menyebutkan.

Kemudian, kata Agus Arianto, tim medis BKSDA dan PKSL Unsyiah melakukan otopsi. Hasil otopsi ditemukan usus menghitam dan mendapatkan manifestasi endoparasite.
 
"Tim medis mengambil sampel berupa jantung, hati, paru-paru, limpa, usus, feses, dan lidah. Sampel organ gajah ini sudah dikirim ke Labfor Mabes Polri," kata Agus Arianto.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021