Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Hanif menegaskan sejumlah buruh yang selama ini bekerja sebagai tenaga bongkar muat batu bara di laut setempat masih tetap bekerja.

“Hanya saja saat ini sedang masa transisi, kalau buruh masih tetap bekerja,” kata Hanif di Meulaboh, Rabu siang.

Menurutnya, pada tahun 2020 lalu para buruh di daerah itu sebelumnya bekerja pada sebuah perusahaan yang menangani bongkar muat batu bara di laut setempat.

Lalu kemudian pada tahun 2021 ini, kata Hanif, terdapat tiga perusahaan yang menangani kegiatan bongkar muat batu bara di laut setempat.

Hanif juga menjelaskan beberapa hari lalu pihaknya juga sudah memanggil para pihak terkait persoalan ini, guna dilakukan pembicaraan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan terkait kegiatan bongkar muat di laut, guna menjaga perekonomian masyarakat.

“Artinya jangan sampai perekonomian di Kota Meulaboh  terhambat, karena akan berdampak terhadap perekonomian. Artinya jangan sampai ada hal diluar kendali,” kata Hanif.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan buruh yang tergabung dalam wadah Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Meulaboh Jaya, berharap kepada pihak Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) agar bersedia memberikan mereka kesempatan kerja sebagai buruh bongkar muat batu bara di laut setempat.

“Kedatangan kami ke Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Meulaboh ini bertujuan agar kami selaku warga lokal agar dapat diberikan kesempatan bekerja sebagai buruh,” kata Ketua Koperasi TKBM Samudera Meulaboh Jaya Safari di Meulaboh, Senin.

Menurutnya, selama masa pandemi COVID-19 kehidupan masyarakat di daerah ini sangat terdampak.

Sehingga mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap berharap agar dapat dipekerjakan sebagai buruh guna mendapatkan pekerjaan, sekaligus membantu pendapatan ekonomi keluarga agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, katanya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021