Pemerintah Kota Banda Aceh telah meresmikan dermaga wisata baru di kawasan laut Ulee Lheue Kecamatan Meuraxa kota setempat, tujuannya untuk menarik kunjungan wisatawan hingga peningkatan perekonomian masyarakat.
"Dermaga wisata ini untuk menarik wisatawan, baik lokal maupun manca negera, juga dapat membuka lapangan kerja, dan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh Iskandar saat peresmian dermaga wisata, di Banda Aceh, Rabu.
Iskandar mengatakan, pengelolaan dermaga wisata itu rencananya diserahkan kepada pihak ketiga, baik itu Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), atau perusahaan swasta lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku.
"Sehingga kita harapkan semua aset Pemerintah Banda Aceh termasuk dermaga wisata ini bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD)," ujarnya.
Menurut Iskandar, jika dermaga wisata itu dikelola oleh pihak ketiga, maka akan mengurangi beban anggaran pemerintah Banda Aceh.
Pada 2021 ini, lanjut Iskandar, Pemerintah Banda Aceh juga sudah merencanakan pembangunan tiga dermaga wisata lainnya di kawasan pantai tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya juga berencana membangun infrastruktur wisata lainnya seperti tempat kuliner, pedestrian, gazebo, lampu taman dan perahu.
"Kita harapkan Ulee Lheue jadi icon wisata Banda Aceh, dan dapat menjadi pusat perputaran perekonomian masyarakat," kata Iskandar.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyampaikan, Banda Aceh lebih dikenal dengan kota dagang dan wisata, dan keduanya saling berkaitan.
"Masih banyak yang akan kita lakukan, salah satunya dermaga wisata, dan tempat wisata lainnya. Sudah dianggarkan tahun ini," kata Aminullah Usman.
Maka dari itu, Aminullah meminta adanya dukungan semua pihak mulai dari masyarakat hingga Pemerintah Aceh untuk mewujudkan Ulee Lheue menjadi icon wisata di ibu kota Provinsi Aceh.
"Kita sudah meminta dukungan kepada Gubernur Aceh, dan langkah kita insyaallah mendapat dukungan, Ulee Lheue terus kita benahi, target kita tahun 2022 nanti selesai semuanya," demikian Aminullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Dermaga wisata ini untuk menarik wisatawan, baik lokal maupun manca negera, juga dapat membuka lapangan kerja, dan meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh Iskandar saat peresmian dermaga wisata, di Banda Aceh, Rabu.
Iskandar mengatakan, pengelolaan dermaga wisata itu rencananya diserahkan kepada pihak ketiga, baik itu Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), atau perusahaan swasta lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan berlaku.
"Sehingga kita harapkan semua aset Pemerintah Banda Aceh termasuk dermaga wisata ini bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD)," ujarnya.
Menurut Iskandar, jika dermaga wisata itu dikelola oleh pihak ketiga, maka akan mengurangi beban anggaran pemerintah Banda Aceh.
Pada 2021 ini, lanjut Iskandar, Pemerintah Banda Aceh juga sudah merencanakan pembangunan tiga dermaga wisata lainnya di kawasan pantai tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya juga berencana membangun infrastruktur wisata lainnya seperti tempat kuliner, pedestrian, gazebo, lampu taman dan perahu.
"Kita harapkan Ulee Lheue jadi icon wisata Banda Aceh, dan dapat menjadi pusat perputaran perekonomian masyarakat," kata Iskandar.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyampaikan, Banda Aceh lebih dikenal dengan kota dagang dan wisata, dan keduanya saling berkaitan.
"Masih banyak yang akan kita lakukan, salah satunya dermaga wisata, dan tempat wisata lainnya. Sudah dianggarkan tahun ini," kata Aminullah Usman.
Maka dari itu, Aminullah meminta adanya dukungan semua pihak mulai dari masyarakat hingga Pemerintah Aceh untuk mewujudkan Ulee Lheue menjadi icon wisata di ibu kota Provinsi Aceh.
"Kita sudah meminta dukungan kepada Gubernur Aceh, dan langkah kita insyaallah mendapat dukungan, Ulee Lheue terus kita benahi, target kita tahun 2022 nanti selesai semuanya," demikian Aminullah.
Editor : Khalis Surry
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021