Seringkali banyak orang tidak menyadari komponen penting sebuah negara adalah masyarakat, sehingga semakin berkualitas masyarakat termasuk dari sisi kesehatan maka akan kian berkualitas pula negara itu.
Tak ubahnya dengan bangsa ini yang pada 2040 diperkirakan akan mengalami peningkatan populasi masyarakat pre-senior (45-60 tahun) menjadi 17,5 persen dan senior (lebih dari 60 tahun) menjadi 10,1 persen.
Fakta ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri sebab terdapat perubahan fisiologis seperti penurunan fungsi tubuh, perubahan komposisi tubuh, hingga perubahan kebutuhan asupan gizi yang apabila tidak disiasati dengan baik dapat mengganggu kesehatan pada masa tersebut.
Oleh karena itu, suatu bangsa perlu mendorong masyarakatnya untuk menua dengan sehat agar kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara tetap terjaga dengan baik.
Populasi penduduk pre-senior dan senior yang kurang sehat dapat berdampak buruk pada tidak hanya individu tetapi juga pemerintah dan masyarakat luas.
Selain mempengaruhi kualitas hidup, tingginya angka penyakit tidak menular pada lansia yang sebenarnya bisa dicegah dapat memberikan beban pada sistem jaminan sosial sebuah negara.
Kesehatan yang menurun pada usia senja berpotensi akan menjadi beban tersendiri bagi produktivitas suatu bangsa. Sebaliknya ketika masyarakat seniornya terjaga dengan tingkat kesehatan baik maka angka harapan hidup masyarakat akan meningkat dan tinggi.
Kondisi ini akan menjadi dasar bagi suatu bangsa untuk merancang kebijakan dengan lebih baik menuju kemakmuran yang lebih merata.
Konsumsi Gizi
Faktanya menjelang akhir usia produktif, masyarakat tentu ingin tetap bugar dan sehat.
Oleh karena itu, perubahan fisiologis pada tubuh perlu dibarengi dengan persiapan konsumsi gizi yang tepat agar masyarakat bisa tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Berbagai inisiatif baik dari pemerintah maupun pelaku swasta untuk mendorong masyarakat memiliki perhatian yang tinggi terkait isu “menua dengan sehat” perlu untuk terus digaungkan.
Salah satu yang dilakukan pertama kali di Tanah Air yakni oleh Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia yang menyelenggarakan Healthy Aging Summit. Acara ini dihadiri secara virtual oleh lebih dari 2.000 tenaga kesehatan.
Connie Ang, CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia menyatakan masyarakat pre-senior dan senior juga menghadapi tantangan kekurangan nutrisi dan aktivitas fisik yang meningkatkan risiko penurunan kualitas hidup hingga populasi yang kurang sehat.
Sebagai bagian dari pelaku usaha di Indonesia yang memiliki visi membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat, pihaknya mengisiasi sebuah inisiaf Healthy Aging Summit guna mendukung masyarakat pre-senior dan senior untuk menikmati masa puncak usia produktif hingga lansianya agar tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Menurut data Nutriplanet, sebuah studi pemetaan kondisi nutrisi dan kesehatan ibu dan anak di Indonesia menunjukkan sebagian besar hambatan kesehatan pada usia pre-senior dan senior terdiri dari gangguan sendi, otot, tulang, mental, tubuh yang lemah, hingga penyakit tidak menular lainnya (hipertensi, diabetes, penyakit jantung, hingga kolesterol).
Namun, bertumbuhnya populasi lansia tidak harus selalu menjadi sebuah tantangan bagi bangsa. Dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menunjang kesehatan pada kelompok usia ini, optimalisasi angka harapan hidup yang sehat dapat tercapai.
Patrick Kamphuis, Ph.D., Global Senior Medical Director, Adult Care Danone Specialized Nutrition menjelaskan bahwa menua dengan sehat bukan hanya tentang menambah usia.
Strategi global WHO terhadap penuaan yang sehat fokus kepada peningkatan kemampuan fungsional tubuh.
Hal ini ditentukan oleh kapasitas intrinsik (kapasitas fisik dan mental), faktor lingkungan (kebijakan, fasilitas sosial, dan layanan kesehatan lainnya), maupun hubungan antar keduanya.
2.000 tenaga kesehatan
Healthy Aging Summit digelar dengan melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Alomedika dan diselenggarakan secara virtual pada 6-7 Maret 2021 dengan mengundang 2.000 tenaga kesehatan.
Penyelenggaraan secara virtual diharapkan mampu menjangkau partisipasi yang lebih luas sehingga pesan baik yang ingin disampaikan dapat terwujud.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai perspektif dan pendekatan multidisiplin terhadap penuaan yang sehat (healthy aging) di Indonesia dipaparkan dengan gamblang.
Setidaknya 2.000 tenaga kesehatan mendapatkan materi dari sejumlah ahli dalam 4 sesi simposium mulai dari pembahasan jumlah populasi penduduk pre-senior dan senior maupun penelitian terkait di Indonesia.
Ada pula tentang pentingnya nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia, hingga saran aktivitas fisik yang dibutuhkan.
Menua dengan sehat di dalamnya juga termasuk langkah pencegahan di mana terdapat beberapa hal yang dapat diberikan untuk mendukung kekuatan sendi, otot, dan tulang, guna mendukung populasi pre-senior dan senior untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Dr. dr. Ray Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone SN Indonesia mengatakan, ditemukan defisiensi makronutrien dan mikronutrien yang dapat berpengaruh terhadap mobilitas penduduk pre-senior dan senior.
Oleh karena itu, makronutrien dan mikronutrien seperti protein, Vitamin D, kalsium, antioksidan, hingga Omega 3 perlu dikonsumsi. Selain itu, masyarakat perlu melakukan aktivitas fisik yang cukup dan menjaga berat badan ideal.
Selain itu juga penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengetahuan tenaga kesehatan, kolaborasi multisektor antara tenaga kesehatan, masyarakat, keluarga dan pihak swasta juga penting untuk dilaksanakan.
Selanjutnya semua pihak harus menyamakan persepsi untuk mendorong populasi pre-senior dan senior dalam mempersiapkan berbagai upaya agar bisa agar dapat tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Ke depan kemudian diharapkan semua pihak dapat bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masyarakat pre-senior dan senior sehingga masyarakat di tanah air dapat menjalani proses menua dengan sehat.
Proses ini menjadi impian bagi banyak orang karena kemandirian dan kesehatan di usia tua menjadi hal yang begitu berharga dan memiliki dampak luas yang mengarah pada meningkatnya kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Tak ubahnya dengan bangsa ini yang pada 2040 diperkirakan akan mengalami peningkatan populasi masyarakat pre-senior (45-60 tahun) menjadi 17,5 persen dan senior (lebih dari 60 tahun) menjadi 10,1 persen.
Fakta ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri sebab terdapat perubahan fisiologis seperti penurunan fungsi tubuh, perubahan komposisi tubuh, hingga perubahan kebutuhan asupan gizi yang apabila tidak disiasati dengan baik dapat mengganggu kesehatan pada masa tersebut.
Oleh karena itu, suatu bangsa perlu mendorong masyarakatnya untuk menua dengan sehat agar kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara tetap terjaga dengan baik.
Populasi penduduk pre-senior dan senior yang kurang sehat dapat berdampak buruk pada tidak hanya individu tetapi juga pemerintah dan masyarakat luas.
Selain mempengaruhi kualitas hidup, tingginya angka penyakit tidak menular pada lansia yang sebenarnya bisa dicegah dapat memberikan beban pada sistem jaminan sosial sebuah negara.
Kesehatan yang menurun pada usia senja berpotensi akan menjadi beban tersendiri bagi produktivitas suatu bangsa. Sebaliknya ketika masyarakat seniornya terjaga dengan tingkat kesehatan baik maka angka harapan hidup masyarakat akan meningkat dan tinggi.
Kondisi ini akan menjadi dasar bagi suatu bangsa untuk merancang kebijakan dengan lebih baik menuju kemakmuran yang lebih merata.
Konsumsi Gizi
Faktanya menjelang akhir usia produktif, masyarakat tentu ingin tetap bugar dan sehat.
Oleh karena itu, perubahan fisiologis pada tubuh perlu dibarengi dengan persiapan konsumsi gizi yang tepat agar masyarakat bisa tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Berbagai inisiatif baik dari pemerintah maupun pelaku swasta untuk mendorong masyarakat memiliki perhatian yang tinggi terkait isu “menua dengan sehat” perlu untuk terus digaungkan.
Salah satu yang dilakukan pertama kali di Tanah Air yakni oleh Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia yang menyelenggarakan Healthy Aging Summit. Acara ini dihadiri secara virtual oleh lebih dari 2.000 tenaga kesehatan.
Connie Ang, CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia menyatakan masyarakat pre-senior dan senior juga menghadapi tantangan kekurangan nutrisi dan aktivitas fisik yang meningkatkan risiko penurunan kualitas hidup hingga populasi yang kurang sehat.
Sebagai bagian dari pelaku usaha di Indonesia yang memiliki visi membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat, pihaknya mengisiasi sebuah inisiaf Healthy Aging Summit guna mendukung masyarakat pre-senior dan senior untuk menikmati masa puncak usia produktif hingga lansianya agar tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Menurut data Nutriplanet, sebuah studi pemetaan kondisi nutrisi dan kesehatan ibu dan anak di Indonesia menunjukkan sebagian besar hambatan kesehatan pada usia pre-senior dan senior terdiri dari gangguan sendi, otot, tulang, mental, tubuh yang lemah, hingga penyakit tidak menular lainnya (hipertensi, diabetes, penyakit jantung, hingga kolesterol).
Namun, bertumbuhnya populasi lansia tidak harus selalu menjadi sebuah tantangan bagi bangsa. Dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menunjang kesehatan pada kelompok usia ini, optimalisasi angka harapan hidup yang sehat dapat tercapai.
Patrick Kamphuis, Ph.D., Global Senior Medical Director, Adult Care Danone Specialized Nutrition menjelaskan bahwa menua dengan sehat bukan hanya tentang menambah usia.
Strategi global WHO terhadap penuaan yang sehat fokus kepada peningkatan kemampuan fungsional tubuh.
Hal ini ditentukan oleh kapasitas intrinsik (kapasitas fisik dan mental), faktor lingkungan (kebijakan, fasilitas sosial, dan layanan kesehatan lainnya), maupun hubungan antar keduanya.
2.000 tenaga kesehatan
Healthy Aging Summit digelar dengan melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Alomedika dan diselenggarakan secara virtual pada 6-7 Maret 2021 dengan mengundang 2.000 tenaga kesehatan.
Penyelenggaraan secara virtual diharapkan mampu menjangkau partisipasi yang lebih luas sehingga pesan baik yang ingin disampaikan dapat terwujud.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai perspektif dan pendekatan multidisiplin terhadap penuaan yang sehat (healthy aging) di Indonesia dipaparkan dengan gamblang.
Setidaknya 2.000 tenaga kesehatan mendapatkan materi dari sejumlah ahli dalam 4 sesi simposium mulai dari pembahasan jumlah populasi penduduk pre-senior dan senior maupun penelitian terkait di Indonesia.
Ada pula tentang pentingnya nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia, hingga saran aktivitas fisik yang dibutuhkan.
Menua dengan sehat di dalamnya juga termasuk langkah pencegahan di mana terdapat beberapa hal yang dapat diberikan untuk mendukung kekuatan sendi, otot, dan tulang, guna mendukung populasi pre-senior dan senior untuk tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Dr. dr. Ray Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Danone SN Indonesia mengatakan, ditemukan defisiensi makronutrien dan mikronutrien yang dapat berpengaruh terhadap mobilitas penduduk pre-senior dan senior.
Oleh karena itu, makronutrien dan mikronutrien seperti protein, Vitamin D, kalsium, antioksidan, hingga Omega 3 perlu dikonsumsi. Selain itu, masyarakat perlu melakukan aktivitas fisik yang cukup dan menjaga berat badan ideal.
Selain itu juga penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengetahuan tenaga kesehatan, kolaborasi multisektor antara tenaga kesehatan, masyarakat, keluarga dan pihak swasta juga penting untuk dilaksanakan.
Selanjutnya semua pihak harus menyamakan persepsi untuk mendorong populasi pre-senior dan senior dalam mempersiapkan berbagai upaya agar bisa agar dapat tetap sehat seiring bertambahnya usia.
Ke depan kemudian diharapkan semua pihak dapat bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masyarakat pre-senior dan senior sehingga masyarakat di tanah air dapat menjalani proses menua dengan sehat.
Proses ini menjadi impian bagi banyak orang karena kemandirian dan kesehatan di usia tua menjadi hal yang begitu berharga dan memiliki dampak luas yang mengarah pada meningkatnya kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021