Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyesalkan terjadinya peristiwa tahanan narkotika atas nama Melvira kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Palu, Sulawesi Tengah.
Dia meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melakukan evaluasi dan lebih meningkatkan pengawasan dan keamanan yang ketat di Lapas.
"Kemenkumham harus segera menambah jumlah sipir dengan melakukan penyesuaian jumlah tahanan, apalagi Lapas yang mengalami kelebihan kapasitas, tentunya harus disesuaikan," kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, jangan sampai jumlah tahanan tidak sebanding dengan jumlah sipir, dan pengawasan serta pengamanan melalui kamera pengawas atau "CCTV" harus lebih dimaksimalkan untuk mempermudah pengamatan di seluruh wilayah lapas.
Dia menilai, kaburnya tahanan dari lembaga permasyarakatan bukan yang pertama kali terjadi sehingga menjadi "pekerjaan rumah" bagi Kemenkumham untuk lebih melakukan perbaikan dari segi sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Lapas.
"Saya berharap kabur-nya tahanan di Palu menjadi yang terakhir dan peristiwa ini dapat dijadikan pelajaran agar tidak terulang kembali di setiap Lapas di seluruh Indonesia," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu meminta Lapas Kelas III Palu dapat segera melakukan komunikasi dan koordinasi terhadap pihak Kepolisian agar dapat segera ditangkap kembali tahanan atas nama Melvira.
Dia menegaskan bahwa Lapas Kelas III Palu harus bertanggung jawab karena wilayah Sulawesi merupakan daerah yang luas dan memiliki banyak akses untuk melarikan diri.
"Jangan sampai tahanan yang kabur sudah terlalu jauh dan sulit ditemukan," ucap-nya.
Sebelumnya, tahanan wanita bernama Melvira alias Ira kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (05/3), pukul 06.00 WITA.
Salah satu staf Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Perempuan Palu Gusti Noviyanto mengatakan petugas baru menyadari ada tahanan kabur saat pergantian jaga.
Dari informasi yang didapatkan, tahanan ini kabur melalui pagar dan kemudian menaiki atap Lapas Perempuan Palu.
"Dia naiknya lewat pagar samping jadi tidak ada yang melihat, dia naik pagar terus naik ke atap kantor dan melompat ke bawah," ungkap Gusti.
Gusti menjelaskan, tahanan dengan kasus narkoba ini baru satu bulan yang lalu masuk di Lapas perempuan Palu, dan masih berstatus sebagai tahanan Kejaksaan Negeri Parigi Moutong.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021