Pemerintah Kota Banda Aceh mencanangkan pembangunan sentra pemasaran untuk produk usaha kecil dan menengah (UMKM) di kawasan pasar terpadu Al Mahirah Lamdingin kota setempat.

"Kita rencana akan bangun sentra pemasaran produk UMKM, dan Insya Allah akan semakin ramai karena semua kebutuhan masyarakat tersedia di satu tempat," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, di Banda Aceh, Senin.

Aminullah sangat optimis bahwa keberadaan pasar baru terpadu tersebut bakal berdampak besar terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat.

“Kita terus benahi hingga tuntas pada 2022, berbagai sarana dan prasarana pendukung, termasuk jalan lingkar, demi kenyamanan pedagang dan pembeli," ujarnya.

Aminullah menyampaikan, pasar terpadu Al-Mahirah diproyeksikan bisa memberi multiplier effect terhadap warga. Selain pedagang, juga bagi para pelaku usaha lintas sektoral termasuk UMKM hingga pedagang asongan.

“Pasar ini hidup, maka perekonomian kawasan pesisir berdenyut, dan ekonomi rakyat kecil pun bangkit, pelaku usaha baru terus lahir, tak terkecuali UMKM," kata mantan Dirut Bank Aceh itu.

Aminullah berkomitmen menjadikan pasar Al-Mahirah itu sebagai pusat perekonomian baru di ibu kota Provinsi Aceh. Semua kebutuhan yang masih kurang akan dilengkapi, dan ditargetkan tuntas pada 2022 mendatang.

Untuk diketahui, komplek pasar terpadu Al Mahirah yang dibangun di atas lahan seluas dua hektare tersebut saat ini memiliki enam bangunan utama, diperuntukkan bagi pasar daging hingga kebutuhan pokok lainnya.

Saat ini, lebih kurang terdapat 900 pedagang yang berjualan di sana. Karena itu, pemerintah Banda Aceh kembali mewacanakan bangunan lainnya di lokasi itu khusus untuk pemasaran produk UMKM.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh, pelaku UMKM di ibu kota Provinsi Aceh ini hingga tahun ini mencapai 15.107 usaha. Naik sekitar 98 persen dari 2017 lalu yang hanya berjumlah 9.551 usaha.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021