Komisi V (bidang kesehatan) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyarankan Pemerintah Aceh untuk menambah tenaga kesehatan (nakes) yang menangani COVID-19, mengingat kasus di tanah rencong terus meningkat.

"Kita dari pertama sudah memberikan saran dan masukan kepada Pemerintah Aceh, apabila paramedis atau nakes itu kurang, maka segera ditambah," kata Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani, di Banda Aceh, Rabu.

Falevi mengatakan, persoalan COVID-19 merupakan masalah serius yang benar-benar harus diperhatikan. Karena itu pihaknya sering melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah Rumah Sakit Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh selaku RS rujukan utama penanganan virus corona di Aceh.

"Karena kasus COVID-19 di Aceh sekarang ini meningkat terus, dan kita harapkan kalau nakesnya kurang, jangan segan-segan Pemerintah Aceh menambahnya," ujar politikus Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu. 

Falevi menyampaikan, jika memang tidak ada tenaga kesehatan untuk direkrut, maka Pemerintah Aceh masih bisa mencari relawan yang bersedia memegang amanah tersebut. 

Jika langkah itu dilakukan, kata Falevi, maka masyarakat Aceh yang bermasalah dengan kesehatan, baik itu karena COVID-19 maupun yang menderita penyakit biasa tetap tertangani secara baik.

"Kalau misalnya tidak ada nakes, maka rekrut saja relawan, saya pikir itu solusinya. Jadi tidak ada istilah masyarakat Aceh yang tidak terlayani dengan baik di rumah sakit," kata Falevi.

Selain itu, Falevi juga mengingatkan kepada Pemerintah Aceh supaya tidak ragu menggunakan anggaran untuk kebutuhan alat kesehatan, sehingga nantinya semua ruangan di RSUDZA terisi fasilitas kesehatan yang memadai.

"Kita harap semua alat kesehatan terpenuhi dengan baik. Jadi tidak ada istilah tidak ada alat, kita tahu bersama bahwa uang untuk rumah sakit itu cukup besar, dan harus dimanfaatkan secara efektif," demikian Falevi.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021