Harga daging sapi di Kota Banda Aceh pada hari meugang Idul Adha 1442 Hijriah mengalami kenaikan menjadi Rp170 ribu per kilogram dari hari biasanya Rp150 per kilogram.
"Iya ini sedikit naik dari hari biasa, sekarang karena meugang Rp170 ribu per kilogram kita jual, kalau biasanya Rp150 ribu per kilonya," kata salah seorang pedagang daging di pasar Al Mahirah Banda Aceh Usman, di Banda Aceh, Minggu.
Usman mengatakan, naiknya harga daging saat tradisi meugang ini pada umumnya sudah lumrah terjadi di Aceh, bukan sesuatu hal yang baru lagi dan masyarakat sudah mengetahuinya, bahkan telah mempersiapkannya jauh-jauh hari.
"Tapi memang tahun ini sedikit sepi pembeli dari meugang sebelumnya, dan juga ini kita tempat baru maka perlu beradaptasi dulu," ujarnya.
Tingkat harga penjualan daging meugang di Banda Aceh ini sesuai dengan perkiraan pemerintah setempat yakni antara Rp150 ribu sampai Rp170 ribu per kilogram. Serta sesuai dengan harga pasar Banda Aceh saat tradisi meugang.
Namun, berbeda dengan harga daging meugang di pasar Lambaro Aceh Besar, di sana dijual hanya Rp150 ribu per kilogramnya untuk daging berkualitas.
"Kita menjualnya di sini Rp150 ribu per kilogram, tapi nanti sore secara otomatis dia bisa juga turun Rp140 ribu per kilogramnya," kata pedagang daging sapi di pasar Lambaro Aceh Besar Safwan.
Meski demikian, harga daging tersebut tetap mengalami kenaikan dari hari biasanya yang dijual sekitar Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kilogram.
Safwan mengatakan, tingkat pembelian daging meugang Idul Adha ini sangat sedikit, namun mereka memaklumi kondisi ini karena memang ekonomi masyarakat kurang baik selama COVID-19 ini.
"Masyarakat selama ini juga kurang uang belanja karena keadaan COVID-19. Kemudian daya beli kurang juga karena orang menyambut kurban. Maka daging kurang laku," ujarnya.
Harga daging meugang di pasar Lambaro Aceh Besar ini berbeda dengan yang diperkirakan pemerintah setempat. Di mana Dinas Pertanian Aceh Besar memprediksi bahwa harga daging meugang tahun ini mencapai Rp160 ribu sampai Rp170 ribu per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Iya ini sedikit naik dari hari biasa, sekarang karena meugang Rp170 ribu per kilogram kita jual, kalau biasanya Rp150 ribu per kilonya," kata salah seorang pedagang daging di pasar Al Mahirah Banda Aceh Usman, di Banda Aceh, Minggu.
Usman mengatakan, naiknya harga daging saat tradisi meugang ini pada umumnya sudah lumrah terjadi di Aceh, bukan sesuatu hal yang baru lagi dan masyarakat sudah mengetahuinya, bahkan telah mempersiapkannya jauh-jauh hari.
"Tapi memang tahun ini sedikit sepi pembeli dari meugang sebelumnya, dan juga ini kita tempat baru maka perlu beradaptasi dulu," ujarnya.
Tingkat harga penjualan daging meugang di Banda Aceh ini sesuai dengan perkiraan pemerintah setempat yakni antara Rp150 ribu sampai Rp170 ribu per kilogram. Serta sesuai dengan harga pasar Banda Aceh saat tradisi meugang.
Namun, berbeda dengan harga daging meugang di pasar Lambaro Aceh Besar, di sana dijual hanya Rp150 ribu per kilogramnya untuk daging berkualitas.
"Kita menjualnya di sini Rp150 ribu per kilogram, tapi nanti sore secara otomatis dia bisa juga turun Rp140 ribu per kilogramnya," kata pedagang daging sapi di pasar Lambaro Aceh Besar Safwan.
Meski demikian, harga daging tersebut tetap mengalami kenaikan dari hari biasanya yang dijual sekitar Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kilogram.
Safwan mengatakan, tingkat pembelian daging meugang Idul Adha ini sangat sedikit, namun mereka memaklumi kondisi ini karena memang ekonomi masyarakat kurang baik selama COVID-19 ini.
"Masyarakat selama ini juga kurang uang belanja karena keadaan COVID-19. Kemudian daya beli kurang juga karena orang menyambut kurban. Maka daging kurang laku," ujarnya.
Harga daging meugang di pasar Lambaro Aceh Besar ini berbeda dengan yang diperkirakan pemerintah setempat. Di mana Dinas Pertanian Aceh Besar memprediksi bahwa harga daging meugang tahun ini mencapai Rp160 ribu sampai Rp170 ribu per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021