Bisnis rongsokan tidak bisa dipandang sebelah mata. Bisnis yang dianggap kurang menarik oleh sebagian orang ini ternyata bisa menghasilkan uang jutaan rupiah setiap bulannya.

Buyung (57), warga Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, ini membuktinya. Menurutnya, bisnis barang bekas seperti besi, alumunium, plastik, dan lainnya, memiliki nilai ekonomis dan keuntungan menjanjikan. 

"Bisnis rongsokan ini telah lama saya jalani. Untungnya lumayan, cukuplah untuk kebutuhan keluarga," kata Buyung, saat dijumpai di rumahnya di Simeulue, Rabu.

Buyung mengatakan barang bekas yang dikumpulkannya dijual ke Medan, Sumatera Utara. Dalam sekali pengiriman, Buyung bisa mendapatkan untung berkisar Rp3 juta hingga Rp5 juta, tergantung banyaknya barang dan harga pasar.

"Kalau harga sedang tinggi pas pengiriman barang, untungnya akan semakin banyak. Kalau per bulan tidak bisa dipastikan, tapi jutaan rupiah," ucap Buyung.

Buyung membeli barang bekas seperti besi dengan harga Rp6 ribu per kilogram. Sedangkan aluminium Rp13 ribu per kilogramnya. 

"Harga aluminium yang tinggi. Kalau besi paling mahal Rp7 ribu per kilogramnya," kata Buyung.

Buyung mengaku saat ini omzetnya berkurang dari sebelumnya. Sebab, harga angkutan barang dari Simeulue menuju Medan, Sumatra Utara, naik, sehingga berdampak kepada bisnis yang dijalaninya saat ini.

"Sebelumnya, ongkos satu truk mengirim barang ke Medan Rp3,5 juta. Saat ini naik menjadi Rp5 juta. Akibatnya, pendapatan menjadi berkurang," jelas Buyung.
 

Pewarta: Ade Irwansah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021