Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Banda Aceh menguatkan kapasitas masyarakat perajin kerajinan produk berciri khas Aceh melalui pelatihan bordir, guna meningkatkan perekonomian keluarga para perajin di Ibu kota Provinsi Aceh itu. 

"Dengan adanya pelatihan menjahit tas bordir ini, maka lahir para perajin yang terampil dan berkualitas, sehingga produk yang dihasilkan diterima oleh pasar lokal maupun nasional," kata Ketua Dekranasda Banda Aceh Nurmiati AR, di Banda Aceh, Selasa. 

Baca juga: Dekranasda Aceh Barat raih juara pertama pameran virtual kerajinan tangan Provinsi Aceh

Nurmiati mengatakan, Dekranasda memang memiliki program penguatan kapasitas perajin dan UMKM dalam rangka mendukung upaya pemerintah meningkatkan peran serta kelompok perajin.

Menurut Nurmiati, memberdayakan perajin dengan pengembangan potensi diri melalui keterampilan kerajinan tangan ini tentunya dapat memudahkan mereka dalam berwirausaha. Sehingga dari keterampilan jasa yang dimiliki tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga.

Baca juga: Terkendala COVID-19, kerajinan Aceh Jaya di tampilkan secara Virtual

“Pelatihan ini kita harapkan dapat meningkatkan kemampuan perajin menyiapkan produk kerajinan berciri khas Aceh yang mempunyai nilai seni dan ekonomi, hingga akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya. 

Nurmiati berharap kepada para perajin yang mengikuti pelatihan itu dapat belajar secara tekun, teliti, sabar dan serius menerima arahan atau petunjuk teknis dari para instruktur, sehingga produk yang dihasilkan nanti memiliki nilai jual di pasaran. 

Baca juga: Penjualan kerajinan rotan menurun dampak COVID-19

"Kita harapkan setelah mengikuti pelatihan ini dapat menghasilkan produk yang rapi, indah dan layak dipasarkan dengan kualitas yang baik," kata Nurmiati.

Sementara itu, Sekretaris Dekranasda Banda Aceh Nova Indriani menyebutkan, para perajin yang mengikuti pelatihan kerajinan tersebut sudah melalui tahapan seleksi yang ketat.

"Dari 65 peserta yang mendaftar, hanya 20 orang dari sembilan kecamatan yang dinyatakan lulus. Para peserta ini dilatih oleh instruktur profesional selama 40 hari, mulai 20 Juli sampai 30 Agustus 2021," kata Nova Indriani.

Tidak hanya sekedar dibekali skill, tambah Nova, para peserta nantinya juga akan didampingi dan langsung terikat kerjasama dengan Dekranasda untuk pengembangan hasil produksi hingga mendapatkan bantuan proses pemasarannya.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021