Banda Aceh, 27/1 (Antaraaceh) - Tiga pelajar SMA Labschool Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh, yakni Hathalia Yastira Utari (16), Fianka Aiza (16), dan Rahmatul ‘Ulya (16), akan mewakili Aceh dalam kompetisi debat Bahasa Inggeris (English Debate Competition/EDC) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 9 – 12 Februari 2015.
Fianka Aiza di Banda Aceh, Selasa menyatakan, mereka nantinya akan bersaing dengan 24 tim dari propinsi lain, yang akan membahas isu ekonomi global terkini tingkat nasional itu.
"Saingan terdekat kami ya tim dari Bali dan DKI Jakarta," ujar Fia yang didampingi Hathalia dan Rahmatul.
Ke tiga siswi ini sejak awal mengikuti proses seleksi secara mandiri, tanpa bantuan sekolah maupun orang tua. Bahkan dalam keberangkatan mereka kali ini, walau membawa nama sekolah dan Aceh, tanpa mendapat support dari lembaga swasta maupun pemerintah di Aceh.
Sekolah sendiri memberikan dukungan berupa karantina, untuk membekali ke tiga siswi ini tampil lebih baik dan menguasai bahan debat, di Jakarta nanti.
"Ini bekal pengalaman berharga bagi kami, tak ada target untuk jadi juara atau apa. Yang penting bisa membanggakan orang tua, mengharumkan nama sekolah dan Aceh, sudah cukup," ujar ke tiganya.
Ajang ini merupakan kompetisi ekonomi terbesar, yang diikuti seluruh perwakilan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) se-Indonesia.
Selain Engllish Debate Competition, KOMPeK juga mengadakan kompetisi di cabang lomba yang lain, seperti Business Challenge (BC), Economic Quiz (EQ), dan Economic Research Paper (ERP).
Syarat utama untuk mengikuti ke empat ajang kompetisi nasional tersebut, peserta harus membuat karya tulis berupa essay original, yang akan direka oleh panitia untuk menentukan peserta yang akan lolos nanti.
"Alhamdulillah essay kami dinilai baik, sehingag kami lolos," ujar Fia.
Untuk English Debate Competition akan berkompetisi secara tim, dan masing-masing tim terdiri atas tiga orang. Panitia akan menyeleksi 24 tim terbaik dari seluruh Indonesia (yang dinyatakan lolos), masing-masing 8 tim terbaik nasional, dan 16 tim lainnya diseleksi per regional; Sumatra (4 tim), Jawa dan Madura (4 tim), Kalimantan dan Sulawesi (4 tim), Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (4 tim).
Dari Aceh, mereka terpilih mewakili daerah dan sekolahnya. "Walaupun tanpa target, kami akan berjuang sebaik-baiknya membawa nama sekolah dan daerah," ujarnya.
Walaupun tanpa dukungan pemda, dan otoritas pendidikan, mereka bertekad menampilkan sisi yang berbeda dari Aceh. Bahkan para orangtua kaget, ketika ke tiganya mencoba men-search tiket pesawat murah, agar bisa berangkat ke Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015
Fianka Aiza di Banda Aceh, Selasa menyatakan, mereka nantinya akan bersaing dengan 24 tim dari propinsi lain, yang akan membahas isu ekonomi global terkini tingkat nasional itu.
"Saingan terdekat kami ya tim dari Bali dan DKI Jakarta," ujar Fia yang didampingi Hathalia dan Rahmatul.
Ke tiga siswi ini sejak awal mengikuti proses seleksi secara mandiri, tanpa bantuan sekolah maupun orang tua. Bahkan dalam keberangkatan mereka kali ini, walau membawa nama sekolah dan Aceh, tanpa mendapat support dari lembaga swasta maupun pemerintah di Aceh.
Sekolah sendiri memberikan dukungan berupa karantina, untuk membekali ke tiga siswi ini tampil lebih baik dan menguasai bahan debat, di Jakarta nanti.
"Ini bekal pengalaman berharga bagi kami, tak ada target untuk jadi juara atau apa. Yang penting bisa membanggakan orang tua, mengharumkan nama sekolah dan Aceh, sudah cukup," ujar ke tiganya.
Ajang ini merupakan kompetisi ekonomi terbesar, yang diikuti seluruh perwakilan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) se-Indonesia.
Selain Engllish Debate Competition, KOMPeK juga mengadakan kompetisi di cabang lomba yang lain, seperti Business Challenge (BC), Economic Quiz (EQ), dan Economic Research Paper (ERP).
Syarat utama untuk mengikuti ke empat ajang kompetisi nasional tersebut, peserta harus membuat karya tulis berupa essay original, yang akan direka oleh panitia untuk menentukan peserta yang akan lolos nanti.
"Alhamdulillah essay kami dinilai baik, sehingag kami lolos," ujar Fia.
Untuk English Debate Competition akan berkompetisi secara tim, dan masing-masing tim terdiri atas tiga orang. Panitia akan menyeleksi 24 tim terbaik dari seluruh Indonesia (yang dinyatakan lolos), masing-masing 8 tim terbaik nasional, dan 16 tim lainnya diseleksi per regional; Sumatra (4 tim), Jawa dan Madura (4 tim), Kalimantan dan Sulawesi (4 tim), Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (4 tim).
Dari Aceh, mereka terpilih mewakili daerah dan sekolahnya. "Walaupun tanpa target, kami akan berjuang sebaik-baiknya membawa nama sekolah dan daerah," ujarnya.
Walaupun tanpa dukungan pemda, dan otoritas pendidikan, mereka bertekad menampilkan sisi yang berbeda dari Aceh. Bahkan para orangtua kaget, ketika ke tiganya mencoba men-search tiket pesawat murah, agar bisa berangkat ke Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015