Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Illiza Sa’auddin Djamal menyatakan komoditas buah kelapa di wilayah Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, memiliki potensi besar sebagai penyumbang penghasilan bagi masyarakat daerah pulau tersebut.

“Sejak dulu Pulo Aceh ini memang terkenal dengan potensi buah kelapa dan bahkan menjadi sumber pendapatan terbesar masyarakat,” kata Illiza di Banda Aceh, Sabtu.

Pulo (pulau) Aceh terbagi dalam dua pulau berpenduduk yakni Pulo Breuh dan Pulo Nasi. Kedua pulau itu memiliki panorama alam yang indah, sebagai potensi pariwisata, sekaligus hasil alam seperti buah kelapa, cengkeh dan komoditas lain.

Anggota Komisi X itu mengatakan sebelum bencana tsunami melanda daerah Tanah Rencong itu pada 2004 silam, komoditas buah kelapa salah satu andalan masyarakat Aceh Besar, bahkan menjadi sumber pedapatan terbesar bagi warga.

Namun, pascatsunami, eksistensi buah kelapa di daerah Pulo Aceh pelan-pelan terkikis, sehingga tidak lagi menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar masyarakat Aceh Besar.

“Sekarang buah kelapa ini sangat berpotensi untuk ditanam kembali di Pulo Aceh, dan akan menjadi sumber pendapatan,” kata Illiza.

Menurut Illiza, tanaman kelapa tidak ada ruginya. Masyarakat dapat memanfaat semua bagian yang ada dari komoditas tersebut, mulai dari batang, daun, buah kepala muda ataupun tua, sabut, tempurung dan bagian lainnya.

Beberapa waktu lalu, Illiza juga turut menyambangi Pulo Aceh, tepatnya di Pulo Breuh, untuk menghadiri kegiatan penghijauan di Desa Lhoh, dengan cara menanam kembali tanaman kelapa, dalam upaya memanfaatkan potensi ekonomi.

Kata dia, upaya menghidupkan kembali tanaman kelapa di Pulo Aceh tidak hanya terhenti di Desa Lhoh, tetapi begitu juga dengan desa-desa lainnya di Pulo Breuh dan juga Pulo Nasi.

“Jadi kalau Pulo Breuh menanamkan 10 ribu batang kelapa setiap desa, dan ada total 12 desa di Pulo Breuh, maka akan ada 120 ribu batang buah kelapa, maka ini akan menjadi potensi yang besar,” katanya.

Di samping itu, lanjut politikus PPP itu, penanam tanaman kelapa juga menjadi bagian dari pengelolaan kawasan inti, yang memang sedang dilakukan pendampingan oleh salah satu NGO di Pulo Aceh.

“Jadi ketika nelayan tidak bisa menangkap ikan, maka ada hasil lain yang bisa dikelola untuk sumber penghasilan masyarakat,” kata Illiza lagi.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021