Blangpidie (ANTARA Aceh) – Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menjalin kerjasama dengan Univerisitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dan bidang pendidikan.
     
"Alhamdulillah, setelah kita mengikat kerjasama, anak-anak kita yang berprestasi diterima sebanyak 10 orang untuk melanjutkan kuliah ke universitas ternama," kata Yusnaidi, Kepala Dinas Pendidikan Abdya, di Blangpidie, Senin
     
Dilanjutkannya, keseriusan kerjasama ini pihak UGM telah turun ke Abdya untuk melakukan tes seleksi kepada 59 peserta dari semua SMA yang ada. Dari jumlah tersebut nantinya tinggal 10 orang untuk diterima di UGM dengan berbagai jurusan.
     
"Sudah dites beberapa hari lalu di gedung SMA Tunas Bangsa, Padang Meurantee. Proses seleksi dilakukan langsung oleh pihak UGM sendiri," katanya.
     
Adapaun jurusan yang diterima, sambungnya, yaitu, jurusan dokter umum 1 orang,  dokter gigi 1 orang, Teknik Informatika 1 orang, Geologi 2 orang, Kimia 2 orang, Ekonomi Akutansi 2 orang dan jurusan Teknik Arsitektur 1 orang.
     
"Setelah lulus seleksi nanti, mereka dibiayai oleh Pemkab Abdya," katanya.
     
Terpisah, Bupati Abdya Jufri Hasanuddin saat ditanya terkait kerjasama tersebut mengatakan, untuk saat ini hampir rata-rata universitas terkemuka seperti UGM memang melakukan pengrekrutan siswa baru dari Sabang sampai Meurauke sebagai bentuk mengindonesiakan kampus.
     
Kendatipun sudah menjalin kerjasama, namun pihak UGM tidak serta merta dengan mudah meluluskan peserta, akan tetapi, ada nilai ambang batas standar kelulusan yang telah ditentukan pihak universitas.
     
"Ada passing grade juga, jadi, tidak sembarangan lulusnya," kata Bupati Jufri.
     
Untuk siswa Abdya yang telah mengikuti seleksi di UGM, bagi yang lulus, semua biaya kuliah dan biaya sewa pemondokan akan ditanggung Pemkab Abdya, kecuali uang jajan.
     
"Pemondokan kita pilih yang memiliki penjagaan ketat, agar terhindar dari perbuatan yang tidak kita inginkan," kata Bupati Abdya.
     
Sementara itu, Kepala SMAN Tangan-Tangan, Abu Bakar ketika ditanya jumlah siswa peserta tes UGM dari sekolah yang dipimpinnya, mengaku tidak ada satupun yang ikut dengan alasan faktor ekonomi.
     
Padahal, sambungnya, animo siswa yang ingin melanjutkan sekolah ke Universitas Gajah Mada tinggi,  berhubung  kurang dukungan dari orang tua siswa, sehingga tidak satupun yang mau jadi peserta.
     
"Di UGM pemondokan dan uang kuliah ditanggung pemerintah. Tahun lalu semua ditanggung di Unsyiah, bahkan ada siswa sudah lulus seleksi tidak mau melanjutkan karena tidak ada izin dari orang tua. Wali siswa disini masih minim pemahaman," katanya.

Pewarta: Pewarta : Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015