Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh dan Ikatan Keluarga Anti Narkoba (IKAN) melakukan penguatan pendidikan karakter bagi pelajar di provinsi setempat, dalam upaya mencegah penyalagunaan narkoba terhadap generasi muda di lingkungan sekolah.
“Pendidikan karakter terhadap siswa menjadi benteng dan faktor penting untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, karena generasi muda rentan dan muda terpengaruh dengan barang haram itu,” kata Kepala UPTD Balai Tekkomdik Disdik Aceh T Fariyal di Banda Aceh, Rabu.
Hal itu disampaikan T Fariyal saat mewakili Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri membuka pelatihan dan pendidikan dasar konselor sebaya bagi peserta didik dalam upaya pencegahan dini terhadap bahaya narkoba di Kantor Cabang Disdik Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
Menurut dia penyalahgunaan narkoba di tengah pelajar itu disebakan karena ketidaktahuan dan minimnya informasi yang mereka terima tentang bahaya mengonsumsi narkoba, sehingga pihaknya berinisiatif untuk memberikan pemahaman bahaya narkoba kepada pelajar.
Fariyal mengajak semua elemen mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, institusi pendidikan, masyarakat dan pelajar untuk melakukan usaha pencegahan, memperkecil ruang gerak peredaran narkoba serta gerakan perangi narkoba secara kontinu.
“Baik dengan pendekatan preventif maupun represif, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba ini dapat berjalan efektif di Aceh. Khusus untuk pencegahan di kalangan pelajar, Disdik Aceh melakukan sosialisasi langsung di kalangan siswa terkait bahaya narkoba,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP IKAN Syahrul Maulidi mengatakan narkoba musuh nomor satu bangsa Indonesia. Hal itu tak terlepas dari fakta bahwa setiap hari ada 30-50 orang Indonesia meninggal dunia akibat narkoba.
“Generasi muda saat ini merupakan sasaran utama para bandar narkoba dengan berbagai macam modus yang mereka lakukan. Begitu besar potensi dari para bandar narkoba menjadikan remaja sebagai target mereka,” kata Syahrul.
Menurut dia apabila remaja mulai menggunakan narkoba maka para bandar narkoba akan mendapatkan beberapa keuntungan, di antaranya jumlah pemakai bisa semakin meningkat karena memanfaatkan rasa keingintahuan dan rasa penasaran yang tinggi dari remaja.
“Kami mengimbau kepada para siswa untuk tidak memiliki rasa penasaran terhadap narkoba dan jangan pernah coba- coba memakai narkoba. Sekali mencoba maka akan ada coba coba yg berikutnya sampai ketahap ketergantungan terhadap narkoba,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
“Pendidikan karakter terhadap siswa menjadi benteng dan faktor penting untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, karena generasi muda rentan dan muda terpengaruh dengan barang haram itu,” kata Kepala UPTD Balai Tekkomdik Disdik Aceh T Fariyal di Banda Aceh, Rabu.
Hal itu disampaikan T Fariyal saat mewakili Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri membuka pelatihan dan pendidikan dasar konselor sebaya bagi peserta didik dalam upaya pencegahan dini terhadap bahaya narkoba di Kantor Cabang Disdik Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
Menurut dia penyalahgunaan narkoba di tengah pelajar itu disebakan karena ketidaktahuan dan minimnya informasi yang mereka terima tentang bahaya mengonsumsi narkoba, sehingga pihaknya berinisiatif untuk memberikan pemahaman bahaya narkoba kepada pelajar.
Fariyal mengajak semua elemen mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, institusi pendidikan, masyarakat dan pelajar untuk melakukan usaha pencegahan, memperkecil ruang gerak peredaran narkoba serta gerakan perangi narkoba secara kontinu.
“Baik dengan pendekatan preventif maupun represif, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba ini dapat berjalan efektif di Aceh. Khusus untuk pencegahan di kalangan pelajar, Disdik Aceh melakukan sosialisasi langsung di kalangan siswa terkait bahaya narkoba,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP IKAN Syahrul Maulidi mengatakan narkoba musuh nomor satu bangsa Indonesia. Hal itu tak terlepas dari fakta bahwa setiap hari ada 30-50 orang Indonesia meninggal dunia akibat narkoba.
“Generasi muda saat ini merupakan sasaran utama para bandar narkoba dengan berbagai macam modus yang mereka lakukan. Begitu besar potensi dari para bandar narkoba menjadikan remaja sebagai target mereka,” kata Syahrul.
Menurut dia apabila remaja mulai menggunakan narkoba maka para bandar narkoba akan mendapatkan beberapa keuntungan, di antaranya jumlah pemakai bisa semakin meningkat karena memanfaatkan rasa keingintahuan dan rasa penasaran yang tinggi dari remaja.
“Kami mengimbau kepada para siswa untuk tidak memiliki rasa penasaran terhadap narkoba dan jangan pernah coba- coba memakai narkoba. Sekali mencoba maka akan ada coba coba yg berikutnya sampai ketahap ketergantungan terhadap narkoba,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021