Langsa (ANTARA Aceh) - Organisasi Kepemudaan (OKP) mendesak Badan Dunia untuk urusan pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) untuk segera datang ke Aceh guna menangani para pengungsi asal Rohingya,  Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di daerah itu beberapa waktu lalu.
     
Wakil Ketua Pengurus Cabang Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Kota Langsa Zainal Rauf saat dihubungi di Lhokseumawe, Senin mengatakan, UNHCR bertanggung jawab untuk mengurusi para pengungsi dari berbagai negara, termasuk memfasilitasi mereka agar diterima negara ketiga yang telah menanda tangani ratifikasi tentang pengungsian.
     
"Kita desak UNHCR perwakilan Indonesia yang ada di Jakarta, untuk datang ke Aceh agar melakukan identifikasi dan pendataan terhadap pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh yang diselamatkan nelayan Aceh, ketika terlunta-lunta di lautan lepas," kata Zainal.
     
Sebagai lembaga PBB, tulis Zainal lagi, UNHCR berkewajiban penuh untuk mengurusi masalah pengungsian.
     
Untuk itu, dia berharap pemerintah daerah dan pemerintah Aceh dapat membangun komunikasi dengan pihak UNHCR agar segera masuk ke Aceh seperti International Organization Migration (IOM) yang telah lebih dahulu berada di Aceh.
     
"Pemerintah Aceh harus mengundang UNHCR. Selama ini hanya IOM yang sudah berada di kamp pengungisan seperti di Kuala Langsa. kedua lembaga dunia itu bertanggung jawab terhadap pengungsi dan imigran," katanya.
     
Ratusan imigran gelap Myanmar dan Bangladesh terdampar di peraian Aceh. Data terbaru, ada 47 etnis Rohingya diselamatkan di Laut Tamiang dan 677 lainnya di perairan Langsa.
     
Sedangkan seminggu lalu, lebih 500 Rohingya terdampar di peraian Desa Meunasah Sagoe, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.
     
Dari Aceh Tamiang, sebanyak 47 etnis Rohingnya dan Banglades ditemukan terombang-ambing di perairan Tamiang, Jumat (15/5) pagi. Manusia perahu itu diselamatkan nelayan setempat dan dibawa ke Desa Sungai Kurok Tiga, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.
    

Pewarta: Pewarta : Putra Zulfirman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015