Festival Burni Telong yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh secara virtual mampu memukau masyarakat dunia.
 
Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh Nurlaila Hamjah di Banda Aceh, Minggu, mengatakan festival ini menampilkan kombinasi antara seni, budaya Gayo dan unsur alam Gunung Burni Telong disiarkan melalui kanal YouTube Disbudpar Aceh.
 
"Festival mengusung tema harmoni dalam budaya ini digelar untuk mempromosikan kesenian dan budaya Aceh di kancah nasional dan internasional," kata Nurlaila Hamjah.
 
Menurut Nurlaila Hamjah pariwisata di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Sumatera sudah mulai bangkit. Pariwisata berperan mendukung upaya pemeliharaan dan penguatan nilai-nilai sosial budaya serta membangun kesadaran masyarakat terhadap konservasi lingkungan.
 
Nurlaila menambahkan budaya dan seni mempunyai pengaruh kuat dalam genesis kesenian tradisional Aceh. Kesenian tersebut mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pencapaian target pariwisata.
 
"Karena itu, kami mengemas festival antara seni budaya dengan pesona alam Burni Telong, gunung api di dataran tinggai Aceh. Tujuannya, selain untuk melestarikan budaya dan kesenian masyarakat setempat, juga mempromosikan destinasi pariwisata Burni Telong," kata Nurlaila Hamjah.
 
Wakil Ketua DPR Aceh, Hendra Budian mengatakan festival tersebut mendukung upaya pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat.
 
"Terlaksananya kegiatan seperti ini tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat maupun pelaku seni di tengah pandemi COVID-19 yang kini masih berlangsung" sebut Hendra Budian.
 
Hendra Budian menyatakan dirinya mendukung kegiatan-kegiatan yang mampu mendongkrak ekonomi rakyat
 
"Kami di parlemen mendukung setiap kegiatan yang dapat mendongkrak ekonomi rakyat, baik melalui seni maupun pariwisata," kata Hendra Budian.
 
Iwan, pelaku seni, mengatakan Burni Telong Festival ini bukanlah bentuk pertunjukan kesenian biasa. Namun kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembalikan kecintaan para kaum muda agar lebih mencintai lagi tradisi dan budaya yang telah ada di Aceh, terlebih bagi masyarakat Gayo yang kaya dengan kebudayaan dan adat-istiadat.
 
"Karena itu, harapan kami semoga kegiatan serupa bisa digelar setiap tahun," kata Iwan.
 

Pewarta: Muhammad HSA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021