Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat Bukhari menyatakan daerah aliran sungai (DAS) Krueng Tujoh berlokasi di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, tidak tercemar limbah batu bara atau zat berbahaya lainnya seperti yang dilaporkan masyarakat.

“Berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Aceh yang kami terima, hingga saat ini kondisi air di DAS Krueng Tujoh masih aman, tidak tercemar limbah,” kata Kepala DLHK Aceh Barat Bukhari kepada ANTARA, Jumat.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil pengujian di laboratorium terhadap sampel air yang diambil di dua lokasi meliputi Desa Balee dan Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meurubo, Kabupaten Aceh Barat, menggambarkan bahwa parameter yang diuji masih berada dibawah baku mutu/standar lingkungan hidup untuk kualitas air kelas III.

Kemudian, kata Bukhari, dalam hasil pemeriksaan tersebut ditemukan hanya parameter COD (Chemical Oxigent Demand) yang melebih sedikit standar baku.

Ia menjelaskan, COD tinggi dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti aktivitas rumah tangga yang dapat menghasilkan deterjen, pembukaan lahan kelapa sawit, kondisi sungai gambut atau hal lain yang harus diuji lebih lanjut.

Bukhari juga mengakui di sekitar DAS Krueng Tujoh yang sebelumnya dilaporkan sudah tercemar limbah batu bara, kata dia, sejauh ini ditemukan banyak masyarakat melakukan aktivitas pertanian dan tanaman tersebut tumbuh subur dengan baik.

“Jadi, berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap uji kualitas air di DAS Krueng Tujoh Aceh Barat, dapat kami simpulkan bahwa sejauh ini tidak ditemukan adanya pencemaran limbah batu bara seperti yang selama ini dilaporkan oleh masyarakat,” kata Bukhari.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021