Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menyatakan, Nurul Fatimah, murid madrasah ibtidaiyah yang menjadi korban pengeroyokan temannya dan akhirnya meninggal dunia, karena infeksi paru-paru.

"Pasien meninggal dunia karena inspeksi paru-paru. Pasien hanya sempat dirawat di RSUDZA beberapa jam setelah dirujuk ke rumah sakit ini," kata Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUDZA Banda Aceh Azharuddin di Banda Aceh, Senin.

Sebelumnya dilaporkan Nurul Fatimah, masuk rumah sakit setelah dikeroyok teman-temannya usai pulang sekolah. Nurul bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Keunaloe, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar.

Siswi kelas VI tersebut dilaporkan dikeroyok teman sekolahnya pada 16 September 2015. Korban sebelumnya dirawat jalan di Puskesmas setempat, lalu dibawa ke Rumah Sakit Satelit di Indrapuri, Aceh Besar.

Korban akhirnya dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh pada 26 September 2015 malam. Korban meninggal dunia setelah beberapa jam dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Aceh tersebut.

Menurut Azharuddin, pihak RSUDZA Banda Aceh, menerima Nurul Fatimah dalam kondisi kesehatan memprihatinkan. Pasien mengalami sesak napas dan kepala pusing.

"Kondisi saat kami terima sangat memprihatinkan. Pihak rumah sakit juga berencana melakukan scanning kepala. Namun, ditunda hingga kondisinya stabil. Tapi, belum sempat diperiksa, pasien meninggal dunia," kata Azharuddin.

Selain itu, Azharuddin menyebutkan saat dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh, tidak terlihat tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh pasien. Hanya saja, ada retak sedikit di siku kiri pasien.

"Biasanya secara medis bekas penganiayaan bisa hilang dalam lima hari. Pasien dirujuk ke RSUDZA 10 hari setelah dugaan penganiayaan tersebut," kata Azharuddin menerangkan.

Untuk memastikan apakah pasien mengalami penganiayaan, Azharuddin mengatakan diperlukan otopsi atau bedah mayat. Otopsi harus seizin pihak keluarga pasien.

"Berdasarkan data medis, pasien meninggal karena infeksi paru-paru. Jika ingin mengetahui lebih detailnya, perlu dilakukan otopsi. Dan pasien dilaporkan sudah dikebumikan pihak keluarga," kata Azharuddin.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015