Meulaboh (ANTARA Aceh) - Personel Search and Rescue (SAR) Pos Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, meningkatkan status menjadi siaga satu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir besar dan tanah longsor di wilayah barat selatan Provinsi Aceh.
Koordinator Basarnas Pos Meulaboh Rahmad Kenedy di Meulaboh, Sabtu mengatakan banjir terus mengepung sejumlah kabupaten seperti Nagan Raya dan Aceh Barat, namun belum diterima adanya laporan korban jiwa maupun warga hilang tengelam terseret arus.
"Kita sudah siap siaga kapanpun diperintahkan, kemungkinan terjadi banjir maupun tanah longsor ini saat hari mulai gelap nanti. Kabupaten Nagan Raya yang sudah melaporkan banjir masih terus bertambah tapi sementara ini masih bisa ditangani beberapa pihak disana,"katanya.
Rahmad Kenedy mengatakan, kemungkinan banjir mengepung wilayah pesisir barat selatan Aceh pada Sabtu (24/) sore dikarenakan intensitas curah hujan masih sangat tinggi terutama adalah dari wilayah pegunungan.
Wilayah kerjanya tersebut mencakup beberapa kabupaten yang rentan menjadi imbas dari banjir luapan sungai maupun tingginya intensitas curah hujan berasal dari wilayah Aceh Tengah, karena itu warga Aceh umumnya dimintakan waspada.
"Banjir sedang terjadi hari ini adalah akibat intensitas curah hujan disini belum lagi ditambah dari hantaran air sungai akibat guyuran hujan di wilayah Aceh Tengah, kemungkinan sampai ke Nagan Raya maupun Aceh Barat sore atau malam ini," tegasnya.
Rahmad Kenedy mengatakan, jaringan komunikasi tim SAR di Aceh mendapatkan informasi banjir dan tanah longsor telah terjadi dibeberapa daerah seperti Aceh Tengah dan Aceh Barat dan Nagan Raya.
Di Aceh Barat banjir telah melanda kawasan pedalaman bahkan telah merusak tiga unit rumah penduduk di Desa Cangai Kecamatan Pante Ceureumen dan memutuskan jalan lintas kecamatan setempat, sementara di Kabupaten Nagan Raya ribuan warga beberapa desa di
Kecamatan Tripa Makmur masih terkurung banjir karena luapan Krueng Lamie.
"Tim SAR terus melakukan komunikasi dengan pihak terkait karena tugas kita apabila ada orang hilang, tengelam maupun evakuasi akibat longsor. Perkiraan kita ini akan terjadi tapi kita berharap tidak ada korban jiwa dalam bencana alam kali ini," imbuhnya.
Muklis, warga Desa Alu Rumpun, Kecamatan Tripa Makmur yang dihubungi mengatakan, bahwa banjir melanda pemukiman penduduk setempat telah terjadi sejak Jum'at (23/10) dini hari, warga masih bertahan dirumah masing-masing.
"Kami masih dirumah bang, air banjir datang dari belakang tapi karena jalan di depan rumah lebih tinggi dari pemukiman rumah jadinya kami membawa barang-barang ke atas badan jalan sementara," katanya.
Banjir ini juga mengepung desa lain seperti Neubok Yee PP, Lhung Keubeu Jagat sampai Drien Tujoh karena keberadaan desa itu tidak jauh dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kreung Lamie yang selalu meluap apabila memasuki musim penghujan.
Sementara itu informasi yang dihimpun di sebagian kawasan Kabupaten Aceh Jaya juga dilaporkan diterjang banjir akibat meluapnya sungai sejak Jum'at siang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015