Harga cabai merah di pasar tradisional Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan yang signifikan dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram.
Rizal (48), pedagang di Pasar Pagi Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Rabu, mengatakan harga cabai merah mulai naik sejak sepekan lalu, bahkan pernah Rp70 ribu/kg. Namun sejauh ini pasokan masih lancar.
“Dua hari ini sudah turun, pengambilan dari agen Rp55 ribu per kilogram, kami jual Rp60 ribu per kilogram,” kata Rizal saat berjualan bersama istrinya, Mariam.
Pedagang tidak menyangka kalau komoditas cabai merah naik secara tiba-tiba. Padahal sebelumnya harga cabai merah masih normal Rp35-40 ribu/kg.
“Tiba-tiba naik-nya gila-gilaan kali. Iya, hari ini sekian harga, besok lompatnya sampai Rp20 ribu per kilo,” sambung Rizal.
Selama ini menurut dia, kebutuhan cabai merah yang beredar di wilayah Aceh Tamiang dipasok dari daerah Takengon dan Sigli, Aceh. Kenaikan harga bahan pokok ini menjelang bulan puasa dianggap hal biasa. Biasanya harga cabai bisa lebih tinggi lagi.
“Pemicunya mungkin karena mau dekat puasa. Kami anggap ini biasa terjadi,” tuturnya.
Dampak cabai merah mahal, ungkap Rizal sangat berpengaruh kepada daya beli masyarakat yang justru menurun. Hal itu membuat para pedagang terpaksa mengurangi pengambilan cabai merah dari agen karena takut tidak laku.
“Biasanya saya ambil 20 kilogram per hari, sekarang hanya 10 kilogram. Itu pun kadang tidak habis. Kalau daya beli masyarakat jelas turun drastis,” kata Rizal.
“Dari kalangan masyarakat kalau tadinya beli 1 kilogram kini hanya belanja cabai merah cukup 1 ons hingga ¼ kg saja. Sedangkan dari pelanggan rumah makan turun juga dari 2-3 kilogram sekali beli menjadi 1 kilogram,” tambah Rizal.
Sementara harga cabai hijau, rawit, bawang merah dan komoditas lainnya masih terpantau normal. Akan tetapi harga-harga bahan pokok diprediksikan akan terus merangkak naik menjelang bulan puasa tahun ini.
“Saat ini yang sudah naik cabai hijau dari Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu per kilogram,” tukas Rizal.
Ratih Wulandari (30), salah seorang konsumen di seputaran Karang Baru mengatakan untuk menyiasati belanja cabai merah yang sedang mahal maka hanya beli secukupnya saja. Ia mengaku beli cabai merah di kedai sampah Rp 15 ribu per 1/4 kg.
“Masih mahal kali cabai merah. Saya tidak jadi beli untuk stok, hanya beli ¼ kg Rp15 ribu di kedai untuk makan harian saja. Karena mungkin harga di pajak-pajak juga sama tak jauh beda mahal,” sebut Ratih.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Rizal (48), pedagang di Pasar Pagi Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Rabu, mengatakan harga cabai merah mulai naik sejak sepekan lalu, bahkan pernah Rp70 ribu/kg. Namun sejauh ini pasokan masih lancar.
“Dua hari ini sudah turun, pengambilan dari agen Rp55 ribu per kilogram, kami jual Rp60 ribu per kilogram,” kata Rizal saat berjualan bersama istrinya, Mariam.
Pedagang tidak menyangka kalau komoditas cabai merah naik secara tiba-tiba. Padahal sebelumnya harga cabai merah masih normal Rp35-40 ribu/kg.
“Tiba-tiba naik-nya gila-gilaan kali. Iya, hari ini sekian harga, besok lompatnya sampai Rp20 ribu per kilo,” sambung Rizal.
Selama ini menurut dia, kebutuhan cabai merah yang beredar di wilayah Aceh Tamiang dipasok dari daerah Takengon dan Sigli, Aceh. Kenaikan harga bahan pokok ini menjelang bulan puasa dianggap hal biasa. Biasanya harga cabai bisa lebih tinggi lagi.
“Pemicunya mungkin karena mau dekat puasa. Kami anggap ini biasa terjadi,” tuturnya.
Dampak cabai merah mahal, ungkap Rizal sangat berpengaruh kepada daya beli masyarakat yang justru menurun. Hal itu membuat para pedagang terpaksa mengurangi pengambilan cabai merah dari agen karena takut tidak laku.
“Biasanya saya ambil 20 kilogram per hari, sekarang hanya 10 kilogram. Itu pun kadang tidak habis. Kalau daya beli masyarakat jelas turun drastis,” kata Rizal.
“Dari kalangan masyarakat kalau tadinya beli 1 kilogram kini hanya belanja cabai merah cukup 1 ons hingga ¼ kg saja. Sedangkan dari pelanggan rumah makan turun juga dari 2-3 kilogram sekali beli menjadi 1 kilogram,” tambah Rizal.
Sementara harga cabai hijau, rawit, bawang merah dan komoditas lainnya masih terpantau normal. Akan tetapi harga-harga bahan pokok diprediksikan akan terus merangkak naik menjelang bulan puasa tahun ini.
“Saat ini yang sudah naik cabai hijau dari Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu per kilogram,” tukas Rizal.
Ratih Wulandari (30), salah seorang konsumen di seputaran Karang Baru mengatakan untuk menyiasati belanja cabai merah yang sedang mahal maka hanya beli secukupnya saja. Ia mengaku beli cabai merah di kedai sampah Rp 15 ribu per 1/4 kg.
“Masih mahal kali cabai merah. Saya tidak jadi beli untuk stok, hanya beli ¼ kg Rp15 ribu di kedai untuk makan harian saja. Karena mungkin harga di pajak-pajak juga sama tak jauh beda mahal,” sebut Ratih.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022