Pemerintah Kota Sabang menyatakan komoditi pertanian di daerah Pulau Weh itu akan kembali bangkit, seiring dengan akan terdaftarnya varietas Salak Sabang,pemasangan label bersertifikat untuk benih kacang tanah serta identifikasi varietas nilam.

Wali Kota Sabang Nazaruddin, Rabu, menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh dan UPTD BPSBTPH Distanbun Aceh serta Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang yang telah berupaya membangkitkan kembali sektor pertanian di Kota Sabang.

"Saya sangat mengapresiasi kerja keras para petani beserta penyuluh dan tim teknis Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang yang telah berhasil memperbanyak benih kacang tanah seluas 1,5 hektare  secara pemurnian yang menghasilkan benih bersertifikat 460 kilogram dengan hasil label biru atau barcode," kata Nazaruddin.

Hal itu disampaikan Nazaruddin saat pemasangan label bersertifikat untuk benih kacang tanah yang turut disaksikan Kepala Distanbun Aceh Cut Huzaimah, Kepala UPTD BPSBTPH Distanbun Aceh Habiburrahman, Kepala Dinas Pertanian dan pangan Kota Sabang Fakri dan seluruh penyuluh pertanian di Sabang.

Menurut Tgk Agam, sudah saatnya Salak yang selama ini tumbuh di Kota Sabang dilakukan pendaftaran varietas sebagai varietas Salak Sabang, melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang serta didukung oleh UPTD BPSBTPHP Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

"Bersamaan dengan pendaftaran varietas salak Sabang maka uji sertifikasi prima bebas residu sangat diperlukan, dan sampel buah salak nantinya akan diuji terlebih dahulu dari bebas residu oleh UPTD Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Dinas Pangan Aceh," katanya.


Ia juga mengajak penyuluh dan tim teknis pertanian dan pangan Kota Sabang untuk meyakinkan petani bahwa masih banyak komoditi-komoditi Kota Sabang yang unggul.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri mengatakan saat ini untuk salak varietas Sabang sedang proses pengambilan sampel terakhir yang nantinya akan dikirim ke Laboratorium Universitas Syiah Kuala.

"Hasil sampel dari beberapa kali turun ke lapangan, sudah di kirim ke Bogor. Kita buat perbandingan dengan salak dari Sleman, dan hasilnya 80 persen berbeda, sehingga balai memutuskan kita sudah bisa mempatenkan salak varietas Sabang. Nanti dari tiga nama akan kita ambil satu nama salak ciri khas Sabang," katanya.

Pewarta: Arwella Zulhijjah Sari

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022