PT Pegadaian Syariah Area Banda Aceh menargetkan peningkatan omzet sebesar Rp748 miliar pada 2022 ini, artinya melebihi capaian pada 2021 lalu sekitar Rp634 miliar. 

"Omzet untuk Aceh sendiri tahun kemarin Rp634 miliar, dan termasuk yang terbaik di Indonesia, kedepan Rp748 miliar," kata Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Banda Aceh Rusydi Tanjung, di Banda Aceh, Jumat.

Rusydi mengatakan, kebiasaan di Aceh saat Januari dan Desember omzet sedikit terjadi penurunan, hal itu karena para nasabah hampir rata-rata dari kalangan kontraktor.

"Para nasabah kebanyakan kontraktor, mereka menunggu dana yang cair, sehingga akhirnya turun saat saat awal Januari dan akhir Desember," ujarnya.

Namun, kata Rusydi, mulai Februari atau Maret seperti ini kebiasaannya sudah berjalan normal kembali untuk Aceh, mengingat para mitra Pegadaian dari kalangan kontraktor mulai membutuhkan pendanaan.

Menurut Rusydi, target yang diharapkan tersebut diyakini akan tercapai, karena memang potensinya cukup besar. Meksi nasabah masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Aceh sekitar 5,3 juta jiwa. 

"Dalam artian, nasabah kita aja masih sekitar 70 ribuan. Jadi kalau kita ambil jumlah penduduk Aceh sekitar lima jutaan, kita ambil KK nya sekitar satu jutaan aja masih sedikit," katanya.

Karena itu, lanjut Rusydi, pihaknya bersama rekan-rekan lain di area Aceh saat ini mulai menggarap pasar baru sebagai upaya peningkatan omzet yang lebih baik lagi kedepannya.

"Kami serta teman-teman di area sedang menggarap pasar baru, dan kami sudah holding ultra mikro dengan BRI, jadi kami sekarang sedang meningkatkan mikronya," demikian Rusydi.

 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022